understanding my self

Lama tak memukul-mukul tut keyboard laptop, dan kini muali melakukannya lagi, itupun dengan laptop orang. Baiklah.. apapun itu, asalkan aku kini sedang ingin menumpahkan apa yang sedang berkutat di kepalaku.
Ramadhan berlalu. Dan kini sudah syawal ke13. Taqabbalallahu minna waminkum.. maaf lahir ya batin sahabat bloggerku semua.
Kita harus sedih sekarang.. karena hari-hari menjadi biasa lagi. Tak ada penglipatan ganda amal baik lagi. Setan bebas menggoda kita lagi.. huaah.. semua berasa seperti kembali ke awal lagi. Semua seperti 1 lagi. Kalau dulu berlipat-lipat banyak.. sudahlah. Maksimalkan apa yang bisa dimaksimalkan semaksimal mungkin. :D

Lonely

Kini aku mulai memahami satu hal, terkadang kesendirian itu lebih menguntungkan drpd kebersamaan dengan orang lain. Ia tak ubahnya kertas putih tanpa noda yang ketika kita bijak menuliskan kata di atasnya, ia akan menjadi sebuah guratan indah, tak sekadar tulisan tanpa makna, tapi sesuatu yag menggugah jiwa. Ia akan menjadi sesuatu yang kecil tapi bermakna besar dalam hidup. Walaupun hanya beberapa jeda, yang bisa jadi terkesan tak ada apa2nya ketika kau bersama orang lain, kesendirian -terkadang- jauh lebih bermanfaat bagimu untuk memahami banyak hal. Melakukan banyak hal. Dan menghasilkan banyak hal. Kuncinya hanya satu, kau harus tahu pena mana yang akan kau gunakan untuk menggurat di atas kertas putih itu. Karena kalau tidak, kertas putih itu hanya akan menghitam tanpa makna. Useless. 


12 Agustus 2012
sekali lagi, dlm gulitanya malam, ada cahaya terang yang menentramkan, yang kali ini tak tampak nyata dalam lensa dua orbita.

Geje Menyapa (Menuju 20)

Kalo ada istilah nangis darah beneran mungkin aku pengen nyoba dikit.. hahaha. serem amat yak. Habisnya.. aku sedih.. sedih yang merana. Berasa nggak mau ngadepin aja. *lebay mode : ON OFF ON OFF. :D
Kalian pernah denger twenty syndrom? Belom ya? hahaha. Orang ini istilah bikinan aku sendiri. Twenty syndrom adalah gejala2 males ngadepin tanggal kelahirannya mau datang, seperti tak bergairah, malesan, berasa tua, dan mendadak lupa sama tanggal lahirnya. Wkwkwkwk. :D
Tapi, apa mau dikata(in), umur itu sunnatullah.. nambah tua itu pasti. Katanya sih tua itu pasti, tapi dewasa itu pilihan. hahahaha.. Bener juga kali yaaak.

Really Untitled

Kau tahu, kadang ada hal2 buruk yang kita terbiasa lakukan.
aku sungguh benci mengatakannya. tp hal2 buruk itu terus saja menghantuiku dan seakan ingin memakanku. Anehnya aku malah menikmatinya. Aku menikmati berada dalam keburukan. 
Hal2 buruk yang menjadi kebiasaan dan aku tersenyum karenanya.
aku sungguh tak ingin mengulanginya tapi hal2 buruk itu terus datang. (atau mungkin aku yg memanggilnya. entahlah)
aku kadang berharap aku tak menginginkannya.
aku berharap aku lupa.
tapi, nyatanya dia terus datang dan menawarkan apa yang dimilikinya.
terus sampai aku tak sadar dia sebenarnya ingin memakanku.
aneh. perasaan apa ini.

Duka Rohingya, Duka Kita Juakah?

Mungkin tak banyak dari kita yang 'ngeh' tentang Rohingya. Bisa jadi kita mendengar beritanya sambil lalu, sial siul melihat beritanya di tivi dan menganggapnya
masalah dunia yang harus dipecahkan oleh komisi HAM PBB. Sementara kita (baca : Indonesia) sibuk mengurusi korupsi yang tak henti-henti berganti tokoh dan karakter.
Menyeramkan, korupsi kok sudah menganak pinak begini ya. Tapi, sayangnya kita tak sedang berbicara soal korupsi.
Kita sedang berbicara tentang tragedi muslim dunia yang ke sekian kalinya. Kenapa ke sekian kalinya? Karena memang ini bukan kejadian pertama.

Di Balik Komedi Berdiri

Stand up Comedy, aku yakin istilah ini pasti sudah tak asing lagi di telinga kita semua. Jenis komedi ini kian populer keberadaannya di Indonesia. Bahkan aku pun salah satu penikmatnya. Tak bisa dipungkiri, stand up comedy menawarkan cara ngebanyol yang berbeda. Ia menyampaikan sesuatu yang biasanya fresh alias lagi anget-angetnya. Misalnya saja, kalau lagi menyambut Hari Kartini, maka isi celotehannya adalah soal emansipasi wanita dan seterusnya sampai sesuatu yang kadang sedikit meleset dari
esensi. Kuncinya satu : LUCU.