Hikmah selalu ada di balik masalah, tergantung apakah kita menyadari keberadaannya atau tidak.
Terkadang kita terlalu larut dalam kekalutan hingga hati kita buta dalam mengenali hikmah di balik apa yang tengah
menimpa kita.
Kecewa.
Sedih.
Bahkan marah.
Wajar, tapi tak boleh berlarut-larut. Karena akan menguras waktu, tenaga, pikiran, dan terutama hati.
Ketika sebuah masalah menyapa, hati sudah terlanjur buta, maka yang tersisa dari sebuah masalah hanyalah kelelahan teramat sangat.. Dongkol. dan NOL!
Lalu bagaimana caranya agar menjemput hikmah di balik masalah itu senantiasa mudah?
Bagaimana jika hati terlanjur terbiasa dongkol? Apakah mengembalikannya akan semudah membalikkan telapak tangan?
Jawabannya tergantung pribadi masing-masing.
Hati kitalah yang tahu sejauh mana kita boleh mendongkol, atau kalau bisa tak usah mendongkol sekalian.
Sekalinya datang yang namanya masalah, langsung saja tersenyum dan dengan semangat 45 segera saja menenangkan hati kita sebelum dongkol menyapa..
Awalnya susah, tapi kalau mau mencoba pasti lama-lama mudah.. gausah menggerutu dulu karena nggak bisa menjemput hikmah dengan segera.. nanti yang ada malah menambah panjang kurasan waktu, tenaga, pikiran, dan hati kita..
Jadinya nambah sia-sia, akhirnya memperumit masalah lagi.. Yaudah, dibuat enjoy aja.. pelan-pelan, wolessss...
jemput hikmah dengan senyuman yang tuluuuuus ikhlasss....
rasakan sensasi menghayati masalah,, kedengarannya memang aneh.. masalah kok dihayati, tapi kalo setiap dateng masalah cuma menggerutu dan menangis berkepanjangan, kapan bisa menemukan hikmahnya?
Dzon yang diperlukan adalah yang hasan, alias husnudzon.. jangan su'udzon..
Trus husnudzonnya musti sama siapa? ya sama yang ngasih masalah laah.. Allah tentunya..
Selalu berpikir positif terhadapnya, nanti hikmah pelan-pelan akan menampakkan batang hidungnya.
Ia akan muncul sebagai sebuah kesyukuran terhadap datangnya masalah.. bagaimana bisa bersyukur ketika masalah datang?
yaa bisaaaa laah.. karena setiap datang masalah kita selalu berhusnudzon pada Allah, maka itulah bentuk kesyukuran kita terhadap yang memberikan masalah.
Masalah itu karunia.. keren kaan? Hidup nggak mungkin berjalan mulus terus, jalan aja punya polisi tidur apalagi hidup kitaa.. jadi, yook mariii kita berhusnudzon padaNya sampe akhir. Setiap detik. Setiap helaan nafas kita.. betapa mengerikannya kita jika sebagai makhluk yang tak pernah mengucap syukur padanya.. nah, makanya berhusnudzon
pada Allah adalah wujud kit bersyukur terhadap datangnya masalah yang menimpa kita. Insya Allah si hikmah akan segera datang mengiringinya... Bismillaaaah.. :)
17.35
29 Oktober 2012
10 Dzulhijjah 1433 H
0 comments:
Post a Comment
nice person = nice comment