Meratapi Merapi (Ngungsi ngungsi!!)

Akhirnya waktu itu tiba juga, aku mengungsi untuk kedua kalinya. 
Alhamdulillah, tanpa campur tanganNya aku tak mungkin sampai rumah dengan selamat..
Ok, jadi begini kisahnya.. (sok mendramatisir)

Seperti yang telah kalian ketahui, sejak 26 Oktober lalu Gunung Merapi mulai menampakkan kebengisannya. Batuk-batuk, bersin-bersin, dan pada akhirnya dahak itu keluar juga.
Ngungsi edisi pertamaku adalah tanggal 30 Oktober itu, ketika itu aku dan kawan kosku bareng2 turun bersama anak Zahwa (nama kos kawanku yg lain) dan akhwat dari KAMMI, kami mengungsi di Condong Catur, di kosan salah seorang saudari yang kuliah di FE (kalo nggak salah).
Saat itu sekitar pukul 2 malam, seingatku. Kami berbondong-bondong turun ke concat sambil terus menerabas hujan abu yang pekatnya minta ampun. Yang jelas kuncinya satu, jangan lupa masker.