Meratapi Merapi (Ngungsi ngungsi!!)

Akhirnya waktu itu tiba juga, aku mengungsi untuk kedua kalinya. 
Alhamdulillah, tanpa campur tanganNya aku tak mungkin sampai rumah dengan selamat..
Ok, jadi begini kisahnya.. (sok mendramatisir)

Seperti yang telah kalian ketahui, sejak 26 Oktober lalu Gunung Merapi mulai menampakkan kebengisannya. Batuk-batuk, bersin-bersin, dan pada akhirnya dahak itu keluar juga.
Ngungsi edisi pertamaku adalah tanggal 30 Oktober itu, ketika itu aku dan kawan kosku bareng2 turun bersama anak Zahwa (nama kos kawanku yg lain) dan akhwat dari KAMMI, kami mengungsi di Condong Catur, di kosan salah seorang saudari yang kuliah di FE (kalo nggak salah).
Saat itu sekitar pukul 2 malam, seingatku. Kami berbondong-bondong turun ke concat sambil terus menerabas hujan abu yang pekatnya minta ampun. Yang jelas kuncinya satu, jangan lupa masker.

Antara Mie Ramen dan 'Moments of Death'

Bismillah..
hanya ingin bercerita saja, 
jadi awalnya aku dan seorang teman kosku, sebut saja namanya Tyas (memang namanya itu) bernecana 'naik'. Hm, naik kemana?? Wah, kalau dicritain alamat panjang nih.
Tapi, nggak papa lah.. kan ceritanya aku kuliah di kampus terpadunya UII, letaknya di jalan kaliurang.. Dan, kalian udah tau kan apa yang terjadi akhir-akhir ini di jakal? Yap. gunung merapi meletus, dan menyebabkan penduduk di sekitarnya mengungsi, alhamdulillah.. tempatku walau bisa dibilang dekat tapi tak dekat-dekat amat kok.
Jadi, kami rencananya mau ikut gabung dengan agendanya KAMMI untuk ngajar anak-anak pengungsian TPA. Tapi... apa mau dikata sodara-sodara.. yang akhwat nggak jadi berangkat, soalnya hari itu (Jum'at) gilirannya ikhwan ternyata. Yasud lah, akhirnya kami nggak jadi 'naik ke atas'.

Kisahkuliahku (part 2)

Subhanallahh... ya Allah, laaaamaaaaa banget nget nget, nggak posting di blok ini, waduh, afwan2 salah, maksudnya blog... ehehehey, saking akrabnya dengan blok-blok di kuliah, jadi begindang deh..
Oke oke, aku sendiri bingung mau nulis apa di kisah kuliahku pasrt 2 ini, coz-nya ini juga cuma syarat aja karena udah lama banget nggak posting.. (hedeh, kok syarat??? nggak niat banget kayaknya).
Oke, intinya, aku pengen cerita banyak hal. Dimulai dari janjiku yang mau ngeliatin foto 'Stenosis Aorta' (kertas kecil di tubuh cadaver), udah aku foto, tapinya... blom sempat aku masukin laptop, jadinya.... masih nangkring di hapee aje...

Award kelimaku!

Kemarin ketika sedang buka buka blog, setelah agak lama vacum, aku menemukan sebuah pesan di buku tamu, pesan itu mengatakan bahwa aku mendapat award lagi!!! Alhamdulillah... hadiah lebaran nih... hm...
Award itu aku dapatkan dari sahabat baru blogger Andry Fajar. 

Hepi Idul Fitri..^^

Bismillah... 


Subhanallah wal hamdulillah, kita sudah memasuki 1 Syawal, tak terasa Ramadhan telah berlalu meninggalkan kita..
Semoga tahun depan kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk mengecap nikmatnya beribadah di bulan Ramadhan, AMIN!!


Langsung saja yaaa...

Kisahkuliahku (part 1)

Bismillah...
Assalamu'alaykum.. ^^
Subhanallah... lamanya tak menulis di blog, sejak kapan yaaa??? sejak awal Agustus sepertinya, sudah hampir sebulan!
Tentunya banyak hal yang sudah terlewatkan yang tak terekam di blogku tersayang... 
Maaaf yaaa... hehehe, sama siapa lagi minta maafnya..
Karena saking lamanya vacum, buku tamuku jadi ikut sepi juga nih. haduhhh... sedihnya.. hiks.. T.T
haduh, kok jadi lebay gajelas gini sih,, biasa aja woy!!

Oke oke, kita balik ke topik yak!
Jadi, semua ke-vacum-an ini berujung dari sebuah kisah yang kusebut OSPEK!!!

Ukhuwah Itu Indah

Sebenarnya aku sudah beberapa waktu yang lalu ingin menulis tentang ini, tapi baru kesampaian sekarang. 
Hari Ahad sekitar sepekan yang lalu, tepatnya tanggal 25 Juli, aku menyempatkan diri mengikuti Musyang, Musyawarah Anggota FARISKA, Forum Aktivis Rohis SMA/SMK/MA se Klaten. Acaranya itu semacam reorganisasi gitu. Walaupun aku datangnya telat (afwan, namanya juga tamu nggak diundang, hehehe) tapi aku mendapatkan sebuah kesan mendalam dari acara itu. Really Touching!!!
Aku bisa merasakan betapa indahnya ukhuwah, betapa manisnya kebersamaan dengan saudara-saudara sesama muslim.

Ceritacerita

Bismillah...
Sebentar lagi Ramadhan tiba lho. Persiapan apa ya yang udah aku buat??
Semoga Ramadhan besok bisa lebih baik. Sebenernya yang bikin agak 'mikir' soal Ramadhan besok adalah, aku udah masuk kuliah, mana masuknya awal Ramadhan lagi. Pengalaman pertama puasa tanpa orang tua dalam waktu yang nggak singkat. Alhamdulillah, tak jauh2 amat, masih Jogja euy...
Mungkin Allah emang ngasihnya gitu, buat nguji aku kuat nggak menjalani semuanya sendiri. Sahur sendiri, buka sendiri. Tanpa ada hidangan dari ibu. 
Yah, namanya juga mahasiswi baru, jadi harap maklum aja, belum berpengalaman soal 'sendiri', mana aku di rumah termasuk anak yang nggak bisa sendiri lagi.. beuh...
Tapi....
Aku Harus SEMANGAT!!!
Semua akan terasa mudah dijalani jika kita berniat dengan sungguh-sungguh..
Kalo inget Negeri 5 Menara, Man Jadda wa Jada, barang siapa bersungguh-sungguh, pasti akan sukses, atau Man Shabara Zafira, barang siapa bersabar pasti beruntung...
Insya Allah...
semangkA!!
semangat karena Allah Ta'ala...!!

Mimpi2, Keberanian, Perjuangan

Nasihat om Tere...
nak, hiduplah dalam mimpi2, meski itu membuatmu terlihat berbeda bahkan dimusuhi orang bnyk, atau terusir dr keluarga sendiri... hidup ini bukan tentang uang, tenar, tampan atau pintar...
nak, hiduplah dalam keberanian, ketika kita tak pernah cemas akan hari esok, tak pernah khawatir atas dunia, dan tak pernah mengeluh atas apa saja...
dan tentu saja, mari kita bungkus semua dgn perjuangan... tak pernah mengenal lelah.

tere liye


NB : Quote di atas aku kutip dari blognya om Tere, tau nggak siapa dia?^^

Advice to Muslims in Ramadhan


Taken from : Notes of The Ideal Muslimah (group in facebook)

From the book "Khulaasatul Kalaam" by Shaykh Jaarullah.


1. Fast Ramadhan with belief and truly seeking the reward of Allah the Most High so that He may forgive you your past sins.

2. Beware of breaking your fast during the days of Ramadhan without a valid Islamic excuse, for it is from the greatest of sins.

3. Pray Salat ut-Taraweeh and the night prayer during the nights of Ramadhan - especially on Layatul-Qadr -

Award Keempat (Shodaqoh Award)


Kali ini aku post soal award lagi, jangan bosen-bosen ya baca blogku. Alhamdulillah, dedekku Annisa membuat sebuah award, jadi award ini bikinan asli original dari tangan dia sendiri, hebat kan? Aku aja nggak bisa bikin award, bisanya cuman nerima doang.. :) Selain itu dia juga memberi nama award itu dengan sebutan "SHODAQOH AWARD", sistemnya dek Nisa ini bebas memberi awardnya ke siapa aja sobat, namanya juga shodaqoh. Alhasil aku ikutan ngambil aja, soalnya aku dulu janji mau ambil award yang BONK AVA belum sempet, ngambil yang ini aja.

786 (Seven 8 Six) - Palestine Live

Lagi suka banget dengerin yang ini... boleh nih buat temen-temen blogger semua untuk ikut mendengarkan..
Palestine would never be theirs!!!
(sumbernya : YOUTUBE)

Award Ketigaku (Go Green!)

Suara Petualang
Bumi makin panas! Musim kemarau dan penghujan sudah tak jelas lagi jangkanya. itulah sekelumit tanda-tanda Global Warming. 
Terus, siapa penyebab timbulnya itu semua? Tak lain dan tak bukan adalah kita sendiri, manusia, penghuni bumi 'tercinta'.
Terus (lagi) kita musti gimana dong??

10 Perkara yang Tidak Bermanfaat

Menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam al Fawa'id, ada sepuluh perkara yang tidak bermanfaat, antara lain :
  1. Ilmu yang tidak diamalkan
  2. Amal yang tidak ikhlas 
  3. Harta yang tidak ditujukan untuk akhirat
  4. Hati yang tidak mencintai Allah
  5. Badan yang tidak taat dan tidak mengabdi kepada-Nya

Obey Allah and what happens happens.

The little girl came back home from school, and after she arrived home her mom noticed that she was sad.
So she asked her about the reason.

The girl said: Mother, my teacher threatened me kick me out the school if I come to school wearing those long cloths that I wear.
The mother said: But those are the clothes Allah wants us to wear dear.
The daughter said: yes mother.. but the teacher doesn’t want that.
The mother said: well, the teacher doesn’t want but Allah wants.. who do you obey?
Do you obey Allah that caused your appearance in this world and gave you all those gifts in life?
The girl said: Obey Allah.
The mother said: you are right dear.

Latihan Kecil ala Tere Liye

Beberapa hari yang lalu, aku jalan-jalan di blognya Tere Liye, siapa lagi kalau bukan penulis favotritku (salah satunya). Dan dari blig yang lama nggak di update itu (tapi sekarang sih udah, dikasih cerita bersambung) aku menemukan sebuah postingan menarik. Dan menurutku pantas dibaca teman-teman semua juga. Insya Allah bermanfaat.

http://darwisdarwis.multiply.com/

ayo berlatih.. berlatih bersama-sama.. kalopun gagal, ya tidak mengapa, namanya juga berlatih.. kalo berhasil, ya baguslah.. besok lusa kita tambahkan lagi latihannya.. yakinlah, latihan ini akan membuat hidup jauh lbh sehat.. badan lbh bugar, pikiran lebih segar.. dan banyak urusan pun jd lancar..

Award Keduaku (Backlink lagi)

Alhamdulillah... aku dapet award lagi, ini untuk yang kedua kalinya. Dengan sangat baik hati dan pengertian (halah) Sang Khalifah menganugerahiku award. Jazakallah yaa.... :)

Nah, award ini tentunya juga kupersembahkan untuk sahabat-sahabatku :
  1. cosmiclovephotoblog (mbak Haya Najma)
  2. Penikmat Buku (mbak Sinta)
  3. The Nature Friendship (mbak Indri)
  4. Akoey's Blog
  5. RF4Bi First Blog

The Measure of Muslimah

Saudariku nan cantik
Kuhadirkan ini.. dari bibir pena hati
Ketika..
Semua melihat setiap keindahan yang kau tambahkan pada dirimu
Mereka temukan gemilang rupawan yang kau tampilkan pada ragamu
Banyak yang memandangmu makin menarik sepanjang hari
Setiap lisan menjadi pemberita ceritamu
Dan ruang memori menyimpan daya tarikmu
Bisa jadi beberapa hati.. telah terjatuh di hatimu
Gemerlapnya kau di mata semesta
Sukses memenuhi espektasi dunia
Saudariku..
Mari kita coba melirik.. ukuran estetika langit

Cara Mengetahui Arah Kiblat

Bagi mereka yang sedang melakukan safar ke daerah baru, tentunya arah kiblat merupakan info yang sangat diperlukan. Berikut ini merupakan salah satu cara untuk mengetahui arah kiblat. Yaitu dengan mengunjungi situs berikut ini:
atau

Apa Kabarmu Wahai Diriku?

Orang cerdas itu adalah orang yang menghitung dirinya untuk sesuatu yang ada setelah mati. (H.R. Tirmidzi). 

Apa kabarmu wahai diriku? Rasanya sudah lama aku tidak menyapamu, menyetop langkahmu untuk sekedar bertanya dan mengingatkan batas-batas perjalanan hidupmu. Maka disini, saat ini, aku ingin bertanya padamu tentang banyak hal, karena perasaanku yang mulai terusik dengan hal-hal yang tidak patut untuk kamu lakukan. 

Wahai diriku, aku melihat sekarang kamu berubah, kamu memang tidak meninggalkan shalat, tapi shalat yang kamu kerjakan tidak memberi efek dan makna bagimu, terlalu banyak problem yang menggelayut dalam pikiranmu.

Hafalan Alquran Dapat Mencegah Berbagai Penyakit


Oleh Abduldaem Al-Kaheel
Sebuah kajian baru membuktikan bahwa semakin banyak hafalan seseorang terhadap Al-Qur’an Al-Karim, maka semakin baik pula kesehatan. Dr. Shalih bin Ibrahim Ash-Shani’, guru besar psikologi di Universitas Al-Imam bin Saud Al-Islamiyyah, Riyadh, meneliti dua kelompok responden, yaitu mahasiswa/i Universitas King Abdul Abdul Aziz yang jumlahnya 170 responden, dan kelompok mahasis Al-Imam Asy-Syathibi yang juga berjumlah 170 responden.

Peneliti mendefinisikan kesehatan psikologis sebagai kondisi dimana terjadi keselarasan psikis individu dari tiga faktor utama: agama, spiritual, sosiologis, dan jasmani. Untuk mengukurnya, peneliti menggunakan parameter kesehatan psikis –nya Sulaiman Duwairiat, yang terdiri dari 60 unit.

Futur??

Menunggu masuknya kuliah. Karena aku tengah berada di masa-masa transisi dari seorang siswa SMA menuju bangku kuliah. Libur panjang, pasti. Jika ditanya asik nggak? aku akan jawab, lumayan, namanya juga liburan. Nganggur.com.
Tapi, justru itulah yang membuatku gundah bin jengah. Aku layaknya seorang yang FUTUR. Tau apa itu Futur? Yaphz.. lemah  iman.

Oke, aku akui, awal-awal aku sempat melakukan aktivitas yang menurutku penting, aku melakukan hal-hal yang menurutku bermanfaat. Namun, seiring bergulirnya waktu (ceilah) aku berubah. Ada suatu kehambaran yang kurasakan akhir-akhir ini. Aku seperti mental dari aura ruhiyah. Entahlah, sulit mendefinisikannya. Bahkan mengikuti mentoring seperti tak berbekas di jiwaku. Ya Allah.. kenapa ini??

Aku menyesal, tapi aku mengulanginya lagi. Menyesal kemudian mengulanginya lagi. Begitu seterusnya. Terkadang aku tersadar. Terkadang pula aku membiarkan diriku larut dalam dosa dan maksiyat pun merajalela. Astaghfirullah.. bahkan aku pun seperti malu mengucapkan kata ini, aku seperti tak pantas berulangkali beristighfar namun terus dan tiada henti melakukan kesalahan. Aku seakan ingin (jika aku boleh) mengutuk diriku sendiri. Manusia macam apa aku ini? Hah??

Aku ingin lari dari semua ini. Aku ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Akankah aku bisa? Akankah aku mampu? 

Tapi bisikan jiwaku yang lain mengatakan padaku, jangan, jangan berhenti begitu saja kawan! Jangan menyerah dan bangkitlah!

Bismillah.. insya Allah aku bisa. Setidaknya aku telah mencuri poin kesadaran akan kesalahanku. Semoga ini berdampak baik bagiku ke depannya.

Jika kalian ingin berkomentar mengenai postingan ini, kupersilakan. Monggo... dengan senang hati akan kuterima segala bentuk komentar dari kalian, baik itu kritikan, saran, maupun cercaan. Bisa jadi aku salah mengatakan semua ini di blog. Bisa jadi kalian akan mengatakan tak seharusnya kau utarakan aibmu di sini. Tapi, ini semua kuserahkan padamu kawan, komentarilah aku.

NB : Aku sengaja tidak membuat Read More bagi postingan ini, agar kalian tak perlu susah-susah membuka halaman baru lagi untuk membacanya secara full, kecuali kalian ingin mengomentarinya.

Keutamaan Membaca Ayat Kursi

Membaca postingan sahabatku mbak Dinar tentang keutamaan Ayat Kursi, aku jadi ingat hadits yang diajarkan guru ngaji Nahwu Shorofku, pak Rohmani tentang keutamaan membaca ayat kursi itu.
Berikut haditsnya (terjemahannya) :
Dari Abu Umamah, sesunggunya Nabi SAW. bersabda, "Barangsiapa membaca ayat kursi setiap sehabis sholat, tidak ada yang menghalang-halanginya dari masuk surga kecuali kematian." 
(HR. An Nasa'i dan At Thobaroniy)
Hadits kedua :
Dari 'Ali r.a. sesungguhnya Nabi SAW. bersabda, "Barangsiapa membaca ayat kursi sehabis sholat fardhu maka dia berada dalam penjagaan Allah sampai sholat selanjutnya." 
(HR. At Thobaroniy dengan sanad Hasan)
Semoga menambah wawasan ruhiyah kita, insya Allah jika disertai dengan pengamalan.

Surat Sang Mujahidah dari Bumi Palestina Untuk Para Akhawat di Indonesia

Kalau dulu aku post surat dari Gaza untuk umat muslim di Indonesia, kali ini aku (lagi-lagi) mengutip surat dari Palestina dari blog member millatfacebook.com.
Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita para muslimah di Indonesia.
Selamat membaca!

(Dititipkan Melalui Relawan KOMAT Palestina, al-Ustadz Muhammad Ikhwan Abdul Jalil, Lc)

Bismillahirrahmanirrahim

Belajar Islam - Surat Sang Mujahidah Dari Bumi Palestina Kepada Para Akhwat Di Indonesia.
Saudari-saudariku para muslimah di Indonesia…
Aku sampaikan salam penghormatanku untuk kalian, salam penghormatan Islam yang agung:
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakatuh,
Amma ba’du…

Gaza, Milik Kita Juga

Masih terngiang di pikiranku peristiwa penyerbuan kapal Mavi Marmara yang tengah berlayar menuju Gaza membawa bantuan kemanusiaan oleh tentara zionis Israel.

Di antara awak kapal yang diserang tersebut, termasuk di antaranya adalah relawan-relawan dari Indonesia. Mereka merupakan perwakilan dari berbagai organisasi kemanusiaan seperti Mer-C dan KISPA, serta jurnalis dari berbagai media seperti TvOne dan hidayatullah.com. 

9 Juli Hari Menulis untuk Gaza


Seperti biasa, aku  jalan-jalan alias blogwalking ke blognya orang. Salah satu blog yang aku kunjungi adalah muchlisin.blogspot.com.
Di blog itu akau menemukan sebuah artikel menarik, mengenai Gaza, atau lebih tepatnya salah satu bentuk solidaritas untuk Gaza.
Apa itu? Yaitu kita diminta membuat sebuah artikel yang menunjukkan kepedulian kita kepada warga Gaza, Palestine tepatnya besok tanggal 9 Juli 2010. Kita diminta berikrar untuk tak melupakan Gaza melalui artikel yang kita buat itu.
Mm... untuk lebih jelasnya lebih baik kalian langsung baca artikelnya saja deh!
Selamat membaca dan jangan lupa menulis tentang Gaza yaa!!!
HAMASAH!

Bagi Anda para blogger, facebooker, dan pengguna internet lainnya, ada kesempatan untuk membantu Gaza dengan bersama-sama menulis tentang Gaza pada tanggal 9 Juli 2010 nanti. Seruan ini dikeluarkan oleh Bloggers UNITE for Gaza

Award Pertamaku

Alhamdulillah... aku dapet award!
Oke, jadi awalnya saat aku lagi buka blogku, tepatnya di Buku Tamu, aku baca pesan dari mbak Indri, katanya dia memberiku award dan menyuruhku segera mengambilnya. 
Aku yang masih agak BLANK soal award (maklum belum lama ngeblog juga) langsung bingung musti gimana. Tapi, yang pasti aku seneng, soalnya inilah kali pertama aku mendapatkan award setelah sekian lama aku buka blog-blog orang dan hanya nyengir (pingin) ketika mereka lagi tuker-tukeran award. Alhasil aku senyam-senyum sendiri saking senengnya. 

15 Alasan Rindu Ramadhan

Menjelang Ramadhan, inbox facebookku mendapat dua pesan baru dari grup yang aku ikuti, PECINTA RAMADHAN, karena terlalu panjang sehingga dibuat 2 kali pengiriman. Pengirimnya atas nama Mokhammad Kusnan.
Berikut pesannya, semoga bermanfaat!!
Seperti seorang kekasih, selalu diharap-harap kedatangannya. Rasanya tak ingin berpisah sekalipun cuma sedetik. Begitulah Ramadhan seperti digambarkan sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah, "Andaikan tiap hamba mengetahui apa yang ada dalam Ramadhan, maka ia bakal berharap satu tahun itu puasa terus."

Sesungguhnya, ada apanya di dalam Ramadhan itu, ikutilah berikut ini:

Burlian, Si Anak 'Spesial'


Akhirnya... dengan semangat menggebu aku rampungkan buku om Tere yang satu ini. Subhanallah...!! ini buku bagusss banget. Sebenarnya udah selesai sejak 18 Juni 2010 kemarin, tapi barus sempat post reviewnya sekarang. Afwan afwan yaaa.... ^o^

Buku ini adalah buku ke-2 dari serial anak-anak Mamak, demikian tertulis di halaman pertama setelah cover. Namun, yang membuat saya masih bingung sampai saat ini adalah justru Burlian adalah anak mamak pertama yang dikisahkan. Jadi, ini buku pertama juga. Nah, bingung kan?

Tapi, itu semua tak menjadi masalah. Karena, dari mana saja kita memulai membaca, entah buku ke-3 yang berjudul Pukat (kakak Burlian) dulu atau Burlian dulu, tetap tidak membuat ceritanya terpotong. Karena om Tere memang membuatnya berdiri sendiri-sendiri namun tetap saling terkait.

Akhirnya, Delete juga

Akhirnya, satu postingan saya tentang MFb sebelumnya saya HAPUS!!
Atas permintaan seseorang di komentar, saya ikuti saja. Padahal saya telah mengakui kesalahan dengan menulis sebuah postingan baru mengenai itu. Namun, daripada entar menimbulkan fitnha berkepanjangan, lebih baik SAYA DELETE SAJA!!!

Buat seseorang yang sudah memberi saya saran dengan sedikit membentak (menurut saya) saya ucapkan jazakallah khoir ya..
Mungkin saya balik ngasih saran buat dia, kebenaran itu musti dibalut dengan kebaikan, karena kebaikan terkadang lebih mudah diterima dari kebenaran itu sendiri.

MUST READ until Finish!!! >> Jawaban Tentang Pernyataan MFb Bukan Buatan Pakistan (Kupertahankan account MFbku!)

(Di atas tertulis tanggal 11 Juni, tapi aku menyelesaikan artikel ini setelah tanggal 13 Juni 2010)

Masih soal Millatfacebook yang ternyata (katanya) buatan USA juga. Boleh kan membahas yang ini lagi?
Mungkin ini bisa jadi bahan pertimbangan untuk yang kesekian kalinya.
Postingan ini juga merupakan jawaban untuk postinganku sebelumnya, mengenai "Benarkah MFb buatan Pemuda Muslim Pakistan?". Karena, jujur, aku jadi merasa bersalah sendiri. Aku merasa munafik telah melakukan ini itu. Aku mengatakan MFb seperti itu, padahal aku pun masih agak kurang rela meninggalkan Fb, astaghfirullah...

Nah, ini kisahnya, saat aku membuka account facebookku, tepatnya di Beranda/Home aku membaca status teman-temanku di sana, kemudian mataku menangkap sebuah status yang membuatku lagi-lagi berpikir ulang dan kemudian mengcopynya di blog ini. Siapa tahu kalian semua juga berminat membacanya.


Ada yg perlu diluruskan. Alamat Hosting dri MillatFB mrpakan hosting yg brda di USA. Dlihat dri IPnya mmng benar adanya demikian. Namun bkn brrti ini milik USA.Krn Hosting itu sifatnya brda d'suatu negara,enth dmnpun itu. Hosting yg canggih dan dpt d'akses k'internasional,kbnyakan dr USA. Bsa jdi MFB msih join di Hosting USA sblm mrka beli hosting sendiri di Pakistan.So jgn mnyimplkan dlu kalo MFB itu milik Amerika :D

Surya: “Saya Mungkin Belum Pantas Syahid”

Ini artikel yang ke sekian kalinya tentang mas Surya (boleh manggil 'mas' kan?). Artikel ini memuat pembicaraannya dengan salah satu jurnalis hidayatullah.com lainnya.
Pokoknya tak ada kata tidak kagum pada mas Surya, setiap hal tentang dia saya post di blog ini, apalagi judul artikel ini sungguh sedikit menarik mata saya untuk membacanya.
Sumbernya bisa klik di sini.
Semoga Bermanfaat!

Beberapa jam sampai di Yordania, Surya Fachrizal, satu dari 11 WNI yang ditembak Israel bisa wawancara dengan hidayatullah.com

Hidayatullah.com & Sahabat al-Aqsha—Setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit Rambam, Haifa, Israel, Ahad (6/6) pukul 11.30 waktu Yordania, seorang dari dua WNI yang cedera saat militer Israel menyerbu kapal Mavi Marmara, Surya Fachrizal akhirnya dideportasi ke Amman, Yordania.

Surya terkena timah panas tentara Israel ini, langsung dilarikan ke Royal Medical Services (King Hussein Medical Center), Amman.

Mengenal Sosok Sang “Surya” [part 2-habis]

Kali ini adalah bagian kedua dari artikel tentang profil Surya Fachrizal, yang tak mungkin mengurangi kekaguman saya terhadapnya. Justru makin menambah keingintahuan saya untuk mengenal lebih jauh sosok sederhananya. Subhanallah... buruan dibaca ya!! :)
Sumber : di sini. (jangan lupa dibuka di tab yang baru ya, biar blog ini tidak tertutup)

Di mata teman-temannya, dia adalah sosok lembut tapi kuat pada prinsip aqidah. Dialah, Surya, yang ditembak Zionis-Israel dalam rombongan Mavi Marmara

Berharap Rumah di Surga

Hidayatullah.com--Sebagai Muslim, Surya Fachrizal Ginting adalah pribadi yang taat. Kemanapun pergi di tasnya selalu terselip al-Qur’an kecil. Asisten redaktur pelaksana Majalah Suara Hidayatullah, Bambang Subagyo bercerita tentangnya.

Mengenal Sosok Sang “Surya” [part 1]

Entah dengan apa saya harus mengungkapkannya, saya memiliki kekaguman yang besar terhadap sosok yang satu ini. Surya Fachrizal Ginting, jurnalis Hidayatullah.com ini kisahnya pertama kali saya baca di Republika online (lewat beranda facebook), kemudian kekaguman itu menjadi lebih besar lagi ketika saya mengetahui betapa karakteristiknya yang khas seorang Surya lewat artikel-artikel lain yang saya baca di situs tempatnya bekerja, hiayatullah.com. Sumber lengkapnya bisa klik di sini.

Bahkan, saya berharap memiliki pasangan hidup pejuang seperti beliau, hmmm... ngarep banget ya?? hehehe

Oke, silakan baca baik-baik artikel di bawah ini, semoga menginspirasi kalian semua...

Di mata teman-temannya, ia adalah sosok lembut tapi kuat pada prinsip aqidah. Dialah, Surya, yang ditembak Zionis-Israel dalam rombongan Mavi Marmara

Hidayatullah.com--Saya agak kaget sepagi itu, Surya (lengkapnya Surya Fachrizal Ginting) sudah datang di kantor. Padahal, waktu itu masih subuh. "Baru datang dari Bogor, Mas," katanya menjawab pertanyaan saya. Dia menggeletak di lantai Masjid Cipinang sambil mengangkat salah satu kakinya di tembok. Mungkin untuk melemaskan otot-ototnya setelah melakukan perjalanan jauh.

Tiga Belas Penawar Racun Kemaksiatan

Tulisan ini saya dapatkan dari Beranda (home) di account facebook saya, ini adalah tautan dari salah seorang teman (Al farisi).
Sumbernya bisa dicek di sini

Berikut ini ada beberapa terapi mujarab untuk menawar racun kemaksiatan :

1. Anggaplah besar dosamu
Abdullah bin Mas'ud radhiallahu anhu berkata, ''Orang beriman melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia takut gunung tersebut menimpanya. Sementara orang yang fajir (suka berbuat dosa) dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.''

Mengapa Yahudi PINTAR ??? (Muhasabah untuk kita semua)

Artikel DR Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada tiga tahun di Israel karena menjalani housemanship di beberapa rumah sakit disana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar?"

Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California , terlintas dibenaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?

Surat dari Gaza untuk Umat Islam di Indonesia (WAJIB BACA)

Lagi-lagi lewat facebook (tepatnya di inbox dari Grup yang saya ikuti) saya menemukan artikel baru. Mungkin kurang pas dibilang artikel, ini adalah sepucuk surat dari seorang warga Gaza untuk kita, warga Indonesia.
Kalau ditanya isinya, saya akan menjawab 'Subhanallah... truly hit home!' Mengena sekali. Otak saya jadi seperti terinstal program baru.

Oke, sebaiknya kalian segera membacanya. Karena ini WAJIB DIBACA!!!!

Untuk saudaraku di Indonesia,

Jam Karet ala Indonesia

Siapa yang tak kenal jam karet? Hampir semua orang memakainya, walau tak sedikit juga yang 'ogah'. Oke, langsung saja ya. Berikut ini ada artikel yang sebenarnya pertama kali saya dapatkan di inbox facebook saya. Tapi kemudian saya kutipkan dari sumbernya langsung saja. Hidayatullah.com.

Bersegeralah, Jangan Menunda!

Jangan sekali-kali mengulur-ulur waktu, karena ia merupakan tentara iblis yang paling besar

Hidayatullah.com—Sudah menjadi rahasia umum dalam masalah waktu, masyarakat kita dikenal suka menggunakan sistem “jam karet”. Layaknya sebuah karet, ia akan bisa kita ulur sekehendak kita. Begitu pula halnya dengan jam karet, tidak ada prinsip tepat waktu di dalam penerapannya. Ia selalu molor, molor, dan molor. Sebagai contoh, ketika kita hendak mengadakan rapat ataupun kegiatan sejenisnya yang berkaitan dengan ketepatan waktu, maka setiap kali itu pula pemunduran jadwal dari waktu yang telah disepakati, senantiasa terjadi.

Rachel Corrie, Siapakah Dia?

Akhirnya saya menemukan artikel di Republika online mengenai tokoh yang baru-baru ini menginspirasi saya. Dialah Rachel Corrie. yang sejak kecil telah memiliki jiwa sosial yang sangat luar biasa tinggi. Bahkan ia berpidato menyuarakan keprihatinannya di depan publik saat ia masih kecil, sekitar umur SD. Subhanallah, ia yang non muslim saja memiliki kepedulian yang luar biasa besar, bagaimana dengan kita yang sesama muslim melihat kejadian di Palestina sana? Terketukkah kita seperti Corrie saat ia rela mengorbankan nyawanya demi membela sebuah keluarga di Palestina yang rumahnya akan digusur buldozer negara Israel?
READ THIS!!!

Sedih dan Bahagianya Ferry Nur Menyaksikan Palestina

Kali ini saya mengutip artikel (lagi) dari Republika online tentang Ustadz Ferry Nur, ketua KISPA. Beliau pernah berkunjung ke Gaza. Dan berikut adalah kesan mengenai beliau saat menyaksikan Palestina. sedih dan Bahagia.
Dan alasan saya mengambil artikel ini tetap sama, inspiratif, dan insya Allah artikel ini informatif buat semuanya.
Selamat Membaca!

Sedih dan Bahagianya Ferry Nur Menyaksikan Palestina
Ustadz Ferry Nur

Syahid, Cita-cita Tertinggi Surya Fachrizal

Untuk kedua kalinya saya mengutip tentang relawan Indonesia yang ikut dalam kapal mavi marmara. Dan saya lagi-lagi mendapatkan cuplikan profil mereka di Republika online.
Mengapa saya begitu tertarik mengambil artikel itu dan ikut mem-postnya di blog saya?
Alasannya cuma satu, mereka menginspirasi saya. Bagaimana tidak? Seorang relawan pasti memiliki nilai plus dibandingkan orang lain. Hal inilah yang membuat saya juga ingiiiin sekali menjadi bagian dari mereka. Namun, masih banyak yang perlu saya persiapkan, di antaranya adalah kesiapan memahami cara berpikir seorang relawan.
Check this out!


Syahid, Cita-cita Tertinggi Surya Fachrizal
Surya Fachrizal

Santi: Gaza Hanya Butuh Allah

31 Mei 2010, terjadi peristiwa yang tak mungkin lekang di ingatan kami umat muslim. Bagaimana tidak, pasukan AL negara Israel dengan -pede-nya menyerang kapal yang membawa bantuan kemanusiaan untuk warga di jalur Gaza.

Salah satu kapal yang diserang adalah kapal Mavi Marmara. Di kapal tersebut terdapat 12 orang relawan WNI. salah satunya adalah mbak Santi. Berikut ini adalah artikel yang menceritakan tentang beliau. Sungguh, pribadi beliau membuat saya kagum dan salut.
Must Read!


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebagai aktivis, sosok Santi Soekamto merupakan pribadi yang cerdas, seimbang antara pemikiran dan perbuatan, memiliki rencana-rencana dan segudang cita-cita. Namun, satu hal yang teristimewa dari sosok Santi adalah kepribadiannya yang cenderung kalem dan enggan bermain wacana, sebuah bentuk keistimewaan yang jauh dari karakter aktivis.

Yahudi Bukan Israel??

Untuk ke sekian kalinya saya mendapat sebuah artikel baru dari jejaring sosial facebook. kali ini dalam bentuk tag foto oleh salah satu teman saya, Sakir Akhi.
Sengaja saya kutipkan keterangannya saja.
Untuk mengetahui lebih jauh sumbernya bisa klik di sini.
Semoga bermanfaat.


Sungguh sangat memprihatinkan, banyak di antara kaum muslimin
... sering tidak sadar dan lepas kontrol ketika berbicara. Tidak hanya terjadi pada orang awam, bisa kita katakan juga terjadi pada sebagian besar pelajar atau bahkan mereka yang merasa memiliki banyak tsaqafah islamiyah.

Choosing to Wear the Muslim Headscarf

Ada artikel menarik yang aku dapatkan dari sebuah tautan di facebook. Sumbernya www.oprah.com.
Artikel panjang itu mengisahkan cerita seorang ibu yang putrinya, Aliya ingin (bahkan sudah) memakai jilbab sementara sang ibu yang American tidak, ternyata ayah Aliya adalah seorang Libyan muslim, bernama Ismail.
Mau tahu lebih lanjut? Klik disini

Story at Ngawi (part 2)

Hari ketiga, saatnya kami pulang kembali. Bertiga kami berangkat dengan bus jurusan Sragen, rencananya aku akan dijemput di rumah mbakku itu.
Petualangan dimulai!!

Awalnya kami menunggu bus di dekat rumah nenek, lama juga kami menanti bus Gaya Kerja yang tak kunjung muncul. mas Aad (nama masku) berdiri memaku di pinggir jalan, sementara aku dan mbak Etri (nama mbakku) duduk duduk di bersama nenek di dekat sungai. Bayangkan sobat, suasana di sana masih alami lho. Sungai, kebun, jalanan tanah (walau aspal juga ada), rumah yang modelnya tradisional, dan segala hal yang menurutku beda jauh dengan lingkungan tempat tinggalku di Klaten.

Story at Ngawi (part 1)

Kemarin, aku baru pulang dari visiting my Grandpa and Grandma's house, di Ngawi Jawa Timur. Kalau ditanya gimana, aku akan jawab... AMAZING, AWESOME... REALLY GREAT!!

Ahad, 23 Mei, aku dan kakak sepupuku janjian akan menginap di rumah simbah di Ngawi. Aku dengan diantar bapak, ibu, adek berangkat ke sana, tapi kami sekalian jemput mbakku itu di Sragen. Kebanyakan waktuku di sana kuhabiskan tidur, nonton televisi, dan bercengkrama dengan mbakku itu (kebetulan kami seumuran, jadi nyambung banget).

20 Mei Boikot Facebook

Dua hari yang lalu, tepat pada saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional, kami umat muslim facebooker (walau tidak semua) melakukan boikot terhadap facebook, alias Libur facebook.

Kenapa? Karena, hari itu umat Nasrani sedang melakukan Lomba Menggambar Kartun Nabi Muhammad!! Astaghfirullah.
Ini sungguh pelecehan terhadap umat muslim. Gimana nggak, secara terang-terangan mereka melakukannya. Padahal kami umat muslim tak pernah mencoba melakukan pelecehan terhadap mereka. Oleh karenanya, kita berusaha melawan hal itu dengan melakukan pemboikotan facebook secara serempak. Hal ini dimaksudkan agar owner facebook mengalami kerugian karena banyak user facebook yang tidak online. Kalau penjelasan lengkapnya aku kurang paham, yang jelas dengan banyaknya orang online dan membuka content-content maka akan menambah keuntungan bagi empunya. Begitu.

Seminar 'Menjadi Pribadi Sukses Mulia'

Ahad, 16 Mei kemarin, aku dan beberapa kawanku mengikuti sebuah seminar yang kami ketahui dari pesan singkat. "Menjadi Pribadi Sukses Mulia", oleh bapak Jamil Azzaini, bisa dibilang trainer tingkat internasional, soalnya beliau sudah pernah ke Hongkong, Filiphina, dan beberapa negara lainnya untuk training. Seminar itu ditujukan untuk umum, dan bertempat di RSPD Klaten.

Hukum Penutup Wajah dan Tangan

Link dari situs :
Soal-49: Hukum Penutup Wajah dan Tangan

I am a Muslim Woman... (muslimah)



I am a Muslim woman
Feel free to ask me why
When I walk
I walk with dignity

Hukum Menggambar Makhluk Bernyawa

Pada dasarnya para ‘ulama sepakat bahwa hukum menggambar makhluk bernyawa adalah haram. Banyak riwayat yang menuturkan tentang larangan menggambar makhluk bernyawa, baik binatang maupun manusia. Sedangkan hukum menggambar makhluk yang tidak bernyawa, misalnya tetumbuhan dan pepohonan adalah mubah. Berikut ini akan kami ketengahkan riwayat-riwayat yang melarang kaum muslim menggambar makhluk bernyawa.

nothing special

saya sungguh merasa terhempas
saya jatuh di dasar jurang yang dalam
amat sangat dalam
bahkan untuk sekadar berteriak minta tolong saya tak bisa

saya seakan menyerah
saya hampir hampir putus asa
saya kehilangan semangat
sama sekali

Jangan Biarkan Amalan Berlalu Sia-Sia

Salah satu tujuan utama dalam beramal adalah mendapat pahala dari Allah ta’alla, lantas bagaimana jika amalan yang sangat diharapkan sebagai tabungan di akhirat ternyata ‘kopong’ alias sia-sia dan tak tertulis sabagai amalan?

Bagaimana mungkin amalan akan diterima tatkala kita tidak mengetahui cara agar amalan bisa diterima dan mendapat ridho dari Allah? Apalagi jika barometer kesuksesan dalam beramal tatkala mendapat pujian belaka. Tak dapat diragukan lagi walaupun lisan ini mengatakan ‘Aku ikhlas’ namun ikhlas tak semudah hanya ucapan saja dan malahan perlu dicek lagi arti keikhlasannya.

Nafisah Ahmad Zen Shahab, Ibu yang Sepuluh Anaknya Jadi Dokter (subhanallah)

Nafisah Ahmad Shahab barangkali bisa disebut sebagai supermom. Di antara 12 anak hasil pernikahannya dengan almarhum Alwi Idrus Shahab, sepuluh orang menjadi dokter. Di antara sepuluh dokter itu, tujuh orang bertitel spesialis.

Spesialisasi tujuh anak Nafisah itu pun tidak ecek-ecek. Si sulung, Dr dr Idrus Alwi SpPD KKV FECS FACC, meraih spesialisasi di bidang kardiovaskular. Anak pertama itu juga menjadi satu-satunya yang meraih gelar doktor di antara sepuluh dokter bersaudara itu. Kemudian, drg Farida Alwi menekuni bidang spesialisasi gigi; dr Shahabiyah MMR menjadi Dirut RSU Islam Harapan Anda di Tegal; dr Muhammad Syafiq SpPD, spesialis penyakit dalam; dr Suraiyah SpA (spesialisasi anak); dr Nouval Shahab SpU, spesialis urologi dan sedang menempuh pendidikan untuk gelar PhD di Jepang; dan dr Isa An Nagib SpOT mengambil bidang spesialisasi ortopedi.

Siaran (lagi..) di IC FM

Alhamdulillah, setelah sekian lama, aku diizinkan siaran lagi di IC FM, untuk kelima kalinya dalam Dinamika Rohis. Kali ini dua sahabatku, Nikha dan Tikha (kembar) menyertaiku lagi. Dan, selepas izin dari mentoring di rumah Apri, kami berangkat ke lokasi, tepatnya di kompleks Ponpes Ibnu Abbas. Dan, untungnya rumah Apri tak begitu jauh dari IC, lumayan menghemat waktu.
Bismillah, kami berangkat.

Sampai di sana, kami lihat mbak Izzah sendirian. Ternyata ia telah memulai acaranya.
Setelah itu, kami pun ditanyai mbak Izzah tentang apa yang akan dibahas dan diperbincangkan. Kali itu, kami akan sharing-sharing soal evaluasi Ujian Nasional kemarin dan tentang pentingnya kejujuran. Sebenarnya tema itu bukan ide kami, tapi ide dek Miftah, dia lah yang menunjuk kami untuk siaran, karena dek Miftah masuk di bidang PUSDAI FARISKA.

Rindu

Aku rindu..
aku sungguh teramat rindu dengan masa-masa itu,
dengan masa dimana aku disibukkan oleh hal-hal itu,
masa dimana segalanya terasa begitu singkat oleh deadline..
Aku rinduuuuu!!
Hanya itu yang ingin kuucapkan, hanya itu...

Being 'Alumni'

Wisuda, itulah momen pada 1 Mei 2010 yang aku dan teman-temanku lalui. Subhanallah, tak terbayangkan. Sungguh, stelah semuanya kami lalui bersama, kami tiba pada acara puncak itu. Acara ceremonial tiga tahunan untuk melepas kami. Walau wisuda kemarin kami belum diberi ijazah (karena baru keluar Juni), tapi setidaknya ada sebuah batas antara kami dan sekolah kami, bahwa kami kini bukanlah murid SMAN 1 Karanganom lagi. (hiks..)

Seperti acara wisuda tahun-tahun sebelumnya, kami diwajibkan memakai pakaian nasional (semacam kebaya) untuk perempuan, dan jas untuk laki-laki. Hmm... bisa dibayangkan bagaimana kami, apalagi yang perempuan, Subhanallah.. produk salon.

Ukhti, Wajahmu Itu...

Wahai ukhti…
Sungguh engkau, wanita muslimah, makhluk mulia yang mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di dalam Islam dan pengaruh yang begitu besar di dalam kehidupan setiap Muslim. Engkaulah sekolah pertama di dalam membangun masyarakat yang shalih jika engkau berjalan sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam. Karena berpegang teguh kepada kedua sumber itu dapat menjauhkan setiap muslim laki-laki dan wanita dari kesesatan di dalam segala sesuatu. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Aku tinggalkan pada kamu dua perkara, kamu tidak akan tersesat selagi kamu berpegang teguh kepadanya, yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah Nabi-Nya” [Diriwayatkan Imam Malik didalam Kitab Al-Muwaththa]

Wahai ukhti…
Perhatikanlah betapa engkau akan menjadi seorang ibu. Dan perhatikan pula betapa besar tanggung jawab yang harus diembanmu dan perjuangan berat yang harus ia pikul yang pada sebagiannya melebihi beban tanggung jawab yang dipikul kaum pria. Sampai-sampai Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berterima kasih kepada ibu, berbakti kepadanya dan mempergaulinya dengan baik. “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapakmu, hanya kepada Ku-lah kamu kembali” [Q.S. Luqman : 14] Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam seraya berkata : Ya Rasulullah, siapa manusia yang lebih berhak untuk saya pergauli dengan baik ? Jawab Nabi: “Ibumu” Ia bertanya lagi, Lalu siapa? Jawab beliau, “Ibumu”, Ia bertanya lagi, Lalu siapa lagi? Beliau jawab: “Ayahmu” [Diriwayatkan oleh Imam Bukhari]

Wahai Ukhti…
Maka apa lagi yang engkau tunggu? Larilah ke cermin dan pandanglah dirimu sambil menangis. Sudahkah engkau faham akan semua ini? Lihatlah rambutmu, para lelaki melihatnya. Mereka terpesona dan timbullah penyakit dalam hati mereka. Lihatlah paha dan betismu, para lelaki memandangnya. Mereka terpana dan langsung dijawab oleh farji-nya. Lihatlah lengkung pinggulmu, para lelaki menyukainya. Mereka enggan melepas pandangan mereka padanya, kecuali setelah nafsunya puas. Perhatikan dadamu, betapa para lelaki menikmati memperhatikannya. Ukhti, perhatikanlah ayat Allah: “Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min. Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka” [Q.S. Al-Ahzab : 59]

Wahai ukhti…
Apakah engkau telah menutupi rambutmu itu, paha dan betismu itu, lengkung pinggulmu itu? Ahsan. Alhamdulillah. Tapi… wajahmu itu, ukhti. Engkau tidak menjaga wajahmu. Engkau mengobral wajahmu. Engkau tidak menundukkan wajahmu. Engkau membiarkan setiap lelaki menikmati wajahmu itu. Wajahmu itu, di tengah balutan jilbab yang anggun, sungguh berbekas di hati-hati para pria. Sekali memandang, sulit dilupakan. Wajahmu nan cerah itu, membuat niat jadi tak ikhlas lagi. Wajahmu nan manis itu, membuat khayalan-khayalan nista di benak kaum adam. Wajahmu nan molek itu, membuatkanmu terekam selalu di memori, selalu teringat, sampai-sampai tak ingat kepada Al Khaliq. Ukhti, sulit bagi para lelaki mengamalkan hadits Nabi “Wahai Ali! Janganlah engkau mengikuti satu pandangan dengan pandangan lain karena engkau hanyalah memiliki yang pertama dan tidak untuk yang selanjutnya.” (HR. Al Haakim dalam Al Mustadrak) Sedangkan engkau tak menjaga wajahmu. Engkau tak menundukkan wajahmu. Kaum lelaki pun menjadi tak puas hanya pandangan pertama, bahkan mereka mengikuti nafsunya untuk memandang lagi, lagi, dan lagi. Padahal Rosulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Zina kedua mata adalah memandang, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lisan adalah bicara, zina tangan adalah memegang, dan zina kaki adalah melangkah.” (Muttafaq ‘alaih dengan lafazh Muslim)

Wahai ukhti…
Mengapa engkau sering meremehkan hal ini? Apakah engkau merasa tegar dan kuat? Apakah engkau merasa sudah cukup beriman dan bertaqwa? Apakah engkau merasa sudah cukup shalihah? Sehingga engkau merasa bisa tegar menghadapi fitnah syahwat diantara manusia? Subhanallah. Perhatikanlah Fudhail bin Iyadh rahimahullah, seorang ‘alim, seorang shalih, ahli ilmu dan ibadah, 40 tahun tak pernah ia telat untuk mendapat shaf pertama dalam shalat, namun ia mengatakan “Sungguh yang yang paling aku takutkan adalah fitnah wanita”. Sungguh beliau sangat memahami sabda Rosulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Tidaklah aku meninggalkan fitnah setelahku yang lebih berbahaya bagi kaum pria melebihi kaum wanita” (Muttafaqun ‘alaih)

Sumber : http://my-azzie.blogspot.com/2010/01/ukhtiwajahmu-itu.html

Ibnu Sina, Bapak Kedokteran Dunia

Dialah yang mencatat dan menggambarkan anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertama kalinya.

Dunia Islam memanggilnya dengan nama Ibnu Sina. Namun di kalang an orangorang Barat, ia dikenal dengan panggil an Avicenna. Ia merupakan seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter pada abad ke-10. Selain itu, Ia juga dikenal sebagai seorang penulis yang produktif.

Dan sebagian besar karyanya adalah tentang filsafat dan pengobatan. Bagi banyak orang, Ibnu Sina adalah Bapak Pengobatan Modern. Selain itu, masih banyak lagi sebutan lainnya yang ditujukan padanya, terutama berkaitan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib atau The Canon of Medicine yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.

Ibnu Sina lahir pada tahun 370 H/ 980 M di Afsyanah, sebuah kota kecil di wilayah Uzbekistan saat ini. Ayahnya yang berasal dari Balkh Khorasan adalah seorang pegawai tinggi pada masa Dinasti Samaniah (204-395 H/819-1005 M).

Sejak kecil, Ibnu Sina sudah menunjukkan kepandaian yang luar biasa. Di usia 5 tahun, ia telah belajar menghafal Alquran. Selain menghafal Alquran, ia juga belajar mengenai ilmu-ilmu agama. Ilmu kedokteran baru ia pelajari pada usia 16 tahun. Tidak hanya belajar mengenai teori kedokteran, tetapi melalui pelayanan pada orang sakit dan melalui perhitungannya sendiri, ia juga menemukan metode-metode baru dari perawatan.

Profesinya di bidang kedokteran dimulai sejak umur 17 tahun. Kepopulerannya sebagai dokter bermula ketika ia berhasil menyembuhkan Nuh bin Mansur (976-997), salah seorang penguasa Dinasti Samaniah. Banyak tabib dan ahli yang hidup pada masa itu tidak berhasil menyembuhkan penyakit sang raja.

Sebagai penghargaan, sang raja meminta Ibnu Sina menetap di istana, paling tidak untuk sementara selama sang raja dalam proses penyembuhan. Tapi Ibnu Sina menolaknya dengan halus, sebagai gantinya ia hanya meminta izin untuk mengunjungi sebuah perpustakaan kerajaan yang kuno dan antik. Siapa sangka, dari sanalah ilmunya yang luas makin bertambah.

Ibnu Sina selain terkenal sebagai orang yang ahli dalam ilmu agama dan kedokteran, ia juga ahli dalam bidang matematika, logika, fisika, geometri, astronomi, metafisika dan filosofi. Pada usia 18 tahun, Ibnu Sina memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan.

Tak hanya itu, ia juga mendalami masalah-masalah fikih dan menafsirkan ayat-ayat Alquran. Ia banyak menafsirkan ayat-ayat Alquran untuk mendukung pandangan-pandangan filsafatnya.

Ketika Ibnu Sina berusia 22 tahun, ayahnya meninggal. Setelah kematian ayahnya ia mulai berkelana, menyebarkan ilmu dan mencari ilmu yang baru. Tempat pertama yang menjadi tujuannya setelah hari duka itu adalah Jurjan, sebuah kota di Timur Tengah. Di sinilah ia bertemu dengan seorang sastrawan dan ulama besar Abu Raihan Al-Biruni. Ia kemudian berguru kepada Al-Biruni.

Setelah itu Ibnu Sina melanjutkan lagi perjalanannya untuk menuntut ilmu. Rayy dan Hamadan adalah kota selanjutnya, sebuah kota dimana karyanya yang spektakular Qanun fi Thib mulai ditulis. Di tempat ini pula Ibnu Sina banyak berjasa, terutama pada raja Hamadan. Seakan tak pernah lelah, ia melanjutkan lagi pengembaraannya, kali ini daerah Iran menjadi tujuannya. Di sepanjang jalan yang dilaluinya itu, banyak lahir karya-karya besar yang memberikan manfaat besar pada dunia ilmu kedokteran khususnya.

Tentu tak berlebihan bila Ibnu Sina mendapat julukan Bapak Kedokteran Dunia. Karena perkembangan dunia kedokteran awal tidak bisa terlepas dari nama besar Ibnu Sina. Ia juga banyak menyumbangkan karya-karya asli dalam dunia kedokteran. Dalam Qanun fi Thib misalnya, ia menulis ensiklopedia dengan jumlah jutaan item tentang pengobatan dan obat-obatan. Ia juga orang yang memperkenalkan penyembuhan secara sistematis, dan ini dijadikan rujukan selama tujuh abad lamanya.

Ibnu Sina pula yang mencatat dan menggambarkan anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertama kalinya. Dan dari sana ia berkesimpulan bahwa, setiap bagian tubuh manusia, dari ujung rambut hingga ujung kaki kuku saling berhubungan.

Ia adalah orang yang pertama kali merumuskan, bahwa kesehatan fisik dan kesehatan jiwa berada kaitan dan saling mendukung. Lebih khusus lagi, ia mengenalkan dunia kedokteran pada ilmu yang sekarang diberi nama pathology dan farmasi, yang menjadi bagian penting dari ilmu kedokteran. Selain The Canon of Medicine, ada satu lagi kitab karya Ibnu Sina yang tak kalah dahsyatnya. Asy-Syifa, begitu judul kitab karya Ibnu Sina ini.

Sebuah kitab tentang cara-cara pengobatan sekaligus obatnya. Kitab ini di dunia ilmu kedokteran menjadi semacam ensiklopedia filosofi dunia kedokteran. Dalam bahasan latin, kitab ini di kenal dengan nama Sanati.

Ibnu Sina wafat pada tahun 428 H/1037 M di kota Hamdan, Iran. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia. Hampir sebelas abad sudah Ibnu Sina meninggalkan kita, tapi ilmu dan karyanya sampai sekarang masih berguna.

Mendapat banyak gelar
Kebesaran nama Ibnu Sina terlihat dari beberapa gelar yang diberikan orang kepadanya. Di bidang filsafat ia mendapat gelar asy-Syaikh ar-Rais (Guru Para Raja). Dalam bidang filsafat, ia memiliki pemikiran keagamaan yang mendalam. Pemahamannya mempengaruhi pandangan filsafatnya.

Ketajaman pemikiran dan keda -laman keyakinan keagamaannya seca ra simultan mewarnai alam pikirannya. Ibnu Rusyd menyebutnya sebagai seorang yang agamis dalam berfilsafat. Sementara al-Gazali menjulukinya sebagai filsuf yang terlalu banyak berpikir.

Seperti pendahulunya, al-Farabi (870-950 M), Ibnu Sina mengakui bahwa alam diciptakan secara emanasi (memancar dari Tuhan). Tuhan menciptakan alam dalam arti memancarkannya. Ia juga mengemuka kan pemikiran filsafat tentang jiwa (annafs) dan kenabian. Ibnu Sina berpendapat bahwa nabi adalah manusia terunggul dan pilihan Tuhan. Filsuf hanya dapat menerima ilham, sedangkan nabi menerima wahyu. Oleh karena itu, ajaran nabi harus menjadi pedoman hidup manusia.

Di bidang kedokteran ia mendapat julukan Pangeran Para Dokter dan Raja Obat. Banyak para pembesar negeri pada masa itu yang mengundangnya untuk memberikan pengobatan. Para pembesar negeri tersebut di antaranya Rtau Sayyidah serta Sultan Majdud dari Rayy, Syamsu Dawla dari Hamadan, dan Alaud Dawla dari Isfahan. Karenanya dalam dunia Islam, ia dianggap sebagai puncah atau Bapak ilmu kedokteran.

Bukan hanya dalam filsafat dan kedokteran saja Ibnu Sina memberikan andil dan pemikirannya. Ia juga turut serta ambil bagian dan memberikan andil pada berbagai ilmu pengetahuan pada zamannya, di antaranya yang menonjol adalah ilmu astronomi. Ibnu Sina menambahkan dalam bukunya al-Magest (buku tentang astronomi) berbagai problem yang belum dibahas, mengajukan beberapa keberatan Euclides, meragukan pandangan Aristoteles tentang kesamaan bintang-bintang tak bergerak, kesamaan satuan jaraknya, dan sebagainya. Untuk itu di dalam buku Asy-Syifa, ia menguraikan bahwa bintang-bintang yang tak bergerak tidak berada pada satu globe.

Ibnu Sina juga banyak membuat rumusan-rumusan tentang pembentukan gunung-gunung, barang-barang tambang, di samping menghimpun berbagai analisis tentang fenomena atmosfer, seperti angin, awan, dan pelangi. Sementara orang yang sezaman dengannya tidak mampu menambahkan sesuatu ke dalam bidang penelitian mereka.


Karya Sang Dokter

Sepanjang hayatnya, Ibnu Sina banyak menu lis berbagai macam karya yang berkaitan dengan bidang yang ditekuninya. Jumlahnya mencapai 250 karya, baik dalam bentuk buku maupun risalah.

Karya-karyanya itu antara lain :
Qanun fi Thib
Kitab ini ditulis ketika ia menuntut ilmu di Rayy dan Hamadan. Qanun fi Thib yang dalam bahasa Inggris telah diterjemahkan dengan nama The Canon of Medicine, berisi tentang berbagai macam cara penyembuhan dan obat-obatan. Didalamnya tertulis jutaan item tentang pengobatan dan oabt-obatan. Karena itu, ada pula yang menamakan kitabnya ini sebagai Ensiklopedia Pengobatan.

Al-Magest
Buku ini berkaitan dengan bidang astronomi. Diantara isinya, bantahan terhadap pandangan Euclides, serta meragukan pandangan Aristoteles yang menyamakan bintang-bintang tak bergerak. Menurutnya, bintang-bintang yang tak bergerak tidak berada dalam satu globe.

Asy-Syifa
Dalam buku Asy-Syifa ini, Ibnu Sina juga menuliskan tentang masalah penyakit dan pengobatan sekaligus obat yang dibutuhkan berkaitan dengan penyakit bersangkutan. Sama seperti Qanun fi Thib, kitab Asy-Syifa ini juga dikenal dalam dunia kedokteran sebagai Ensiklopedia filosofi dunia kedokteran. Kitab ini terdiri dari 18 jilid.

De Conglutineation Lagibum
Kitab ini ditulis dalam bahasa latin, yang membahas tentang masalah penciptaan alam. Diantaranya tentang asal nama gunung. Menurutnya, kemungkinan gunung tercipta karena dua sebab. Pertama, menggelembungnya kulit luar bumi lantaran goncangan hebat gempa. Dan kedua, karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses itu mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan
bumi. sya/dia/taq

Red: Republika Newsroom

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/khazanah/09/06/08/55064-ibnu-sina-bapak-kedokteran-dunia

26 April 2010 in memoriam

Alhamdulillah... akhirnya lulus juga. Ya, setelah tiga tahun menempuh pendidikan jenjang SMA ini akhirnya tanggal 26 April yang kita tunggu tiba juga, aku dan seluruh siswa kelas XII SMAN 1 Karanganom tahun ajaran 2009/2010 LULUS!!

Betapa perjuangan dan lika-liku kehidupan sekolah telah kami lalui, kadang kami tertawa bahagia karena nilai ulangan bagus, kadang kadi merengut cemberut karena nilai ulangan kurang, dan harus Remedi. Hmm... itu semua sudah berlalu sobat!!

Namun, namanya juga nasib, kadang ada yang lancar ada yang tidak. Masih banyak teman-teman kita di sana yang musti mengulang ujiannya tanggal 10 Mei nanti, alias mereka tidak lulus Ujian Nasional Utama. Beragam ekspresi mereka keluarkan, ada yang menangis, ada yang teriak-teriak histeris, bahkan ada yang malah merusak sekolahnya segala. Ada juga yang
ngamuk sama kepal sekolahnya. Wah wah, kalau sudah begini bukan murid lagi namanya, tapi preman! Bahkan, yang paling membuat miris adalah seorang pelajar bunuh diri hanya karena tidak lulus ujian nasional. Na'udzubillah.

Oleh karenanya, kita semua musti bersyukur banyak banyak. Allah sudah memberi kemudahan kepada kita untuk merasakan nikmatnya lulus. Namun sayangnya, ekspresi kelulusan itu juga tak selamanya indah. Banyak dari mereka yang lulus justru melakukan tindakan yang lagi-lagi, bukan seperti pelajar. Seperti konvoi, corat coret baju, bahkan ada yang minum-minuman keras segala. Na'udzubillah. Semoga kita tidak termasuk salah satu dari mereka ya.

Ekspresi kelulusan memang sah sah saja. Namun, sebaiknya dengan cara yang benar dan pas ya. Apalagi kita ini kan educated people harusnya bisa menjadi contoh untuk orang-orang di sekitar kita. Alangkah baiknya kalau kita memanfaatkan moment kelulusan ini dengan hal-hal yang baik. Seperti menyumbangkan baju kita untuk adik-adik kelas yang sekiranya membutuhkan baju yang layak pakai. Daripada dicorat-coret nggak jelas?

Kelulusan ini sebaiknya jangan kita anggap sebagai titik akhir kejayaan kita, seakan-akan jika kita lulus SMA kita baru saja mendapatkan harta karun yang telah lama tersimpan di dasar bumi. Karena, sebenarnya kelulusan ini merupakan pintu gerbang kita menuju masa depan yang lebih ganas, lebih menantang, dan lebih tak terkira lagi. Dimana kita akan dituntut untuk lebih mandiri, sejauh mana kemampuan kita mengahadapi masalah, apakah kita bisa menyelesaikannnya sendiri tanpa bantuan orang tua kita? Karena seperti pada umumnya siswa SMA, kita pasti akan masuk jenjang kuliah. Selain itu, tak hanya untuk anak yang melanjutkan kuliah saja, bagi anak yang ingin bekerja tentunya akan lebih mendapatkan pengalaman mandiri, dimana dilatih utnuk memanage uang hasil jerih payah sendiri.

Yang terpenting adalah kita sebagai pelajar ini jangan berpikir terlalu dangkal dalam memaknai arti sebuah kelulusan. Bahwa kelulusan itu adalah sebuah titik awal perjuangan kita meraih cita-cita. Dan bahwa ketidaklulusan sekalipun bukan merupakan suatu malapetaka luar biasa layaknya kiamat. Betul tidak?

So, tetep semangat menggapai asa yaaa!!!
Jalanmu masih panjang sobat!
Keep spirit, Allahu akbar!

Wong Fei Hung (Faisal Hussein Wong) Adalah Muslim (Ulama)

Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kung fu dalam film Once Upon A Time in China. Dalam film itu, karakter Wong Fei Hung diperankan oleh aktor terkenal Hong Kong, Jet Li. Namun siapakah sebenarnya Wong Fei Hung?

Wong Fei Hung adalah seorang Ulama, Ahli Pengobatan, dan Ahli Beladiri legendaris yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah China. Namun Pemerintah China sering berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga supremasi kekuasaan Komunis di China.





Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari keluarga muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila di-bahasa-arab-kan, namanya ialah Faisal Hussein Wong.

Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama, dan tabib ahli ilmu pengobatan tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiongkok (wushu/kungfu). Ayahnya memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Canton (ibukota Guandong). Wong Kay-Ying merupakan seorang ulama yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwantung. Posisi Macan Kwantung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung.

Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong.

Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya pengobatan. Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien yang datang dengan sungguh-sungguh. Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pamrih.

Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Dinasti Ch’in yang korup dan penindas. Dinasti Ch’in ialah Dinasti yang merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti Kaisar Cina yang anggota keluarganya banyak yang memeluk agama Islam.

Wong Fei-Hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung sukses melahirkan Jurus Tendangan Tanpa Bayangan yang legendaris. Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan andalan dari Hung Hei-Kwun, kakak seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun adalah seorang pendekar Shaolin yang lolos dari peristiwa pembakaran dan pembantaian oleh pemerintahan Dinasti Ch’in pada 1734.

Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir mengalahkan dinasti penjajah Ch’in yang datang dari Manchuria (sekarang kita mengenalnya sebagai Korea). Jika saja pemerintah Ch’in tidak meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia, Inggris, Jepang), pemberontakan pimpinan Hung Hei-Kwun itu niscaya akan berhasil mengusir pendudukan Dinasti Ch’in.

Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli pengobatan dan beladiri terkemuka. Bahkan ia berhasil mengembangkannya menjadi lebih maju. Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan Jurus Cakar Macan dan Jurus Sembilan Pukulan Khusus. Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung juga mahir menggunakan bermacam-macam senjata. Masyarakat Canton pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana ia seorang diri dengan hanya memegang tongkat berhasil menghajar lebih dari 30 orang jagoan pelabuhan berbadan kekar dan kejam di Canton yang mengeroyoknya karena ia membela rakyat miskin yang akan mereka peras.

Dalam kehidupan keluarga, Allah banyak mengujinya dengan berbagai cobaan. Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian dengan mafia Canton. Wong Fei-Hung tiga kali menikah karena istri-istrinya meninggal dalam usia pendek. Setelah istri ketiganya wafat, Wong Fei-Hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga ahli beladiri. Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan hidupnya hingga akhir hayat. Mok Gwai Lan turut mengajar beladiri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya.

Pada 1924 Wong Fei-Hung meninggal dalam usia 77 tahun. Masyarakat Cina, khususnya di Kwantung dan Canton mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum mustad’afin (tertindas) yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka. Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas orang miskin, akan dilawannya dengan segenap kekuatan dan keberanian yang dimilikinya. Wong Fei-Hung wafat dengan meninggalkan nama harum yang membuatnya dikenal sebagai manusia yang hidup mulia, salah satu pilihan hidup yang diberikan Allah kepada seorang muslim selain mati Syahid. Semoga segala amal ibadahnya diterima di sisi Allah Swt dan semoga segala kebaikannya menjadi teladan bagi kita, generasi muslim yang hidup setelahnya. Amiin.

Sumber: kaskus.us

Membaca dan Menulis secara 'Fun'

Tidak banyak remaja yang menyadari bahwa membaca adalah aktivitas yang sangat menyenangkan. Kebanyakan dari mereka berpikir bahwa kalau terlalu banyak membaca itu membosankan. Apalagi menulis, ini kegiatan yang sangat menguras otak, karena butuh ketajaman kata-kata dalam melakukannya. Paradigma seperti ini sebaiknya segera disapu bersih dari otak remaja. Karena jika dibiarkan maka tak usah kaget jika mengetahui kecerdasan remaja Indonesia itu masih jauh dibandingkan negara-negara lainnya, lha wong minat bacanya saja rendah sekali.

Kalau begitu, bagaimana cara menumbuhkan minat baca remaja Indonesia? Apakah mereka harus disajikan berbagai macam buku? Atau jangan-jangan minat bacanya rendah karena harga buku masih belum tergapai oleh kantong-kantong mereka? Bisa jadi demikian.

Kalau ditelisik lebih lanjut memang terdapat bermacam-macam sebab dan alasan yang membuat remaja kurang menggandrungi kegiatan membaca dan menulis. Selain karena aktivitas itu membuat mereka bosan juga karena belum adanya sarana dan prasarananya, yang tidak lain adalah buku. Karena, mereka tidak sejak dini disodori buku bacaan, sehingga mereka kurang begitu akrab dengan benda yang satu itu.

Nah, bapak Hernowo mencoba melakukan sebuah usaha. Beliau yang juga seorang guru bahasa dan Sastra Indonesia SMA pastilah sangat paham dengan apa yang dialami murid-muridnya. Ya, beliau menulis sebuah buku pembangkit semangat, atau bisa disebut buku motivasi, yang isinya mendorong remaja Indonesia untuk gemar membaca dan menulis. Beliau bahkan secara terang-terangan menyebutkan jika pembaca mau membaca bukunya itu mereka akan mampu membaca dan menulis secara 'fun'. Kalimat itu beliau sampaikan di sampul depan bukunya.

Buku yang diterbitkan oleh penerbit MLC itu beliau beri judul 'Mengikat Makna'. Bagi saya judul itu menjual, membuat penasaran siapa yang membacanya. Karena jika ingin tahu lebih jauh kita harus membeli bukunya dan melahap habis isinya. Apalagi buku itu dikhususkan bagi remaja. Walau tidak menutup kemungkinan pembacanya juga bisa orang dewasa. Namun, bahasa penulisan di buku tersebut lebih dibuat meremaja, atau lebih gaul. Sehingga pembaca -yang kebanyakan remaja- tidak akan merasa digurui, dan tentunya mereka tidak akan cepat bosan dengan bahasa yang ringan dan tidak berbelit-belit.

Selain agar membuat pembacanya termotivasi membaca dan menulis secara 'fun', bapak Hernowo juga menyajikan manfaat lain dari bukunya, yaitu mampu mengenali diri sedikit demi sedikit, mampu mencuatkan potensi unik kita, dan mampu mengubah hidup kita. Itu semua lagi-lagi beliau pampangkan di sampul depan.

Pertama kali membuka buku Mengikat Makna kita akan disambut dengan sebuah bagan (bapak Hernowo menyebutnya 'peta').

Aku biasa menunjukkan lebih dahulu semacam "the big picture" gagasanku. Aku yakin sekali jika para pembaca bukuku dapat memahami lebih awal tentang "gambaran besar" gagasanku, tentu kemungkinan besar mereka akan dimudahkan memasuki inti pikiranku. Gambar di halaman ini juga dapat dikatakan semacam "peta"...

Itu adalah kutipan keterangan yang ditulis bapak Hernowo mengenai "peta" yang beliau buat. Dan memang berguna sekali. Dengan membaca "peta" tersebut kita akan mampu memasuki pikiran beliau. Kita akan segera mengetahui ke arah mana kita digiring ketika membaca buku itu. Bagian yang mengesankan adalah pada kalimat :

Aku berharap "peta" ini dapat membantu siapa saja untuk bersegera menjelajah dan meraih "harta karun" ilmu yang ada di bukuku....

Saya sungguh tertarik dengan pernyataan penulis mengenai "harta karun" ilmu. Saya seperti merasa mendapatkan sesuatu yang baru, luar biasa, dan sulit untuk diungkapkan. Betapa buku itu memiliki sisi yang fantastis (kalau boleh saya sebut begitu), karena apa? Karena buku tidak sekadar gudang ilmu, namun buku adalah "harta karun" ilmu. Luar biasa bukan?

Lewat bukunya, pak Hernowo (terasa lebih akrab disapa demikian) mengajak kita untuk memperkaya diri dengan membaca, kemudian menjaga dan menyebarkan kekayaan ilmu yang kita dapat dari buku dengan menulis. Maksudnya adalah menuliskan segala yang kita baca, apapun, entah itu manfaat atau hal lainnya yang kita dapatkan setelah kita membaca buku. Atau istilah kerennya adalah Resensi.

Oleh karena itu, di bukunya pak Hernowo menyelipkan beberapa hasil karya peserta lomba menulis resensi buku terbitan Kaifa for Teens. Dan hampir semua yang meresensi itu masih berstatus siswa SMA. Hal ini dimaksudkan untuk memotivasi pembaca bukunya agar mau menengok hasil karya mereka untuk kemudian mulai mempraktikannya sendiri.

Selain itu, pak Hernowo juga meminta pembaca untuk merumuskan "AMBak" (Apa Manfaatnya Bagiku?) sebelum kita menekuni kegiatan membaca dan menulis itu. Dengan begitu, kita jadi termotivasi untuk terus membaca dan menulis. Karena kita sudah merumuskan secara spesifik apa manfaat atau tujuan dari kegiatan yang kita lakoni itu.

Pak Hernowo juga meminta kita untuk memilih buku-buku yang sekiranya dapat menggerakkan pikiran kita. Jadi, tidak sembarang buku kita baca. Karena kualitas buku itulah yang menentukan sejauh mana pengetahuan kita bertambah setalah membacanya. Buku yang 'lezat' adalah buku yang ditulis oleh penulis yang hebat.

Di sub bab tersebut pak Hernowo juga mencoba membandingkan kegiatan membaca buku dengan menonton televisi atau film. Dengan membaca buku kita akan lebih aktif dibandingkan dengan ketika menonton televisi. Maksudnya adalah ketika kita membaca buku tentunya kita dipaksa lebih fokus, perhatian kita penuh kepada buku yang kita baca. Kita harus mencerna dan menafsirkan maksud dari setiap kalimat. Itulah yang disebut aktif menurut pak Hernowo.
Selain itu, kerutinan membaca buku dapat menumbuhkan dendrit dan dapat mengaktifkan koneksi antar sel-sel saraf di otak kita. Luar biasa bukan?

Tahap penting selanjutnya adalah berusaha sekuat tenaga untuk menuliskan pikiran kita secara bebas dan lepas. Menuliskan segala hal di benak kita, apa yang menyesaki dada kita, dan berkecamuk di otak kita. Nah, puncak dari itu semua, pak Hernowo menyebutnya dengan 'PLONG'.

Setelah kita melakukan itu semua, kita harus membiasakan diri kita untuk membaca dan menuliskan diri kita setiap hari. Sehingga menurut pak Hernowo otot-otot menulis kita akan lebih fleksibel jika kita membiasakannya. Selain itu, ujar beliau lagi, kita akan sampai pada hal penting lain, yaitu Mengenali Diri.

Dengan sangat lihai pak Hernowo menggunakan istilah-istilah unik untuk menyampaikan gagasannya. Sehingga di telinga seorang pembaca (dalam hal ini saya) akan terdengar asyik dan menarik. Kita benar-benar diajak hanyut dalam samudra 'Pengikatan Makna'. Beliau tak henti-hentinya mengajak kita untuk terus membaca dan menulis. Karena hanya dengan begitu kita akan bisa mengetahui siapa diri kita sebenarnya.

Sungguh mengagumkan. Buku ini sangat layak dibaca para remaja yang terlalu sibuk menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat, hal-hal yang tidak bisa menggerakkan pikiran mereka. Karena setelah kita menuntaskan seluruh halaman yang ada, kita seperti memiliki energi luar biasa, yang hanya kita sendiri yang tahu rasanya. Energi yang terus menerus memaksa kita untuk menjadi kita yang sebenarnya.

Pokoknya, two thumbs up!!

Semoga bermanfaat.