Showing posts with label artikel. Show all posts
Showing posts with label artikel. Show all posts

Membaca Muhammad

Judul buku : Muhammad : Lelaki Penggenggam Hujan
Penulis : Tasaro GK
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal : 543 halaman
Harga : Rp 79,000.00


Buku ini adalah buku pertama dari dua buku karya Tasaro yang berkisah tentang Muhammad SAW. Genrenya mungkin tergolong dalam novel biografi, sehingga bagi kalian yang merasa sangat bosan dan enggan sekali membaca sirah nabawiyah yang mungkin berat, novel ini bisa jadi pilihan yang tepat. Feel sirahnya tetap ada, namun balutan kisah ala novelnya juga tak ketinggalan.
Membaca buku ini, kita seakan diajak menjelajahi Persia hingga Tibet abad ke-6 M. Dengan detail yang sangat apik, membuat imajinasi kita benar-benar terpuaskan. Mulai dari penampakan alamnya sampai bagaimana watak penghuni lokal daerah tersebut dengan sangat jelas dituliskan oleh Tasaro lewat dialog-dialog tokohnya.

The Fasting of The Heart

The fasting of the heart is done by emptying it of all evil, all corruption.
It means getting rid, from our hearts, all forms of shirk, bid’ah, false beliefs, evil thoughts, filthy intentions and immoral ideas.
In fact, the fasting heart is only, and only, filled with the love of Allaah and the desire to please Him.

Its intention is pure, for the sake of Allaah, Alone.
It corrects its Aqeedah and rejects all doubts and false forms of worship.
It stays away from greed, envy, enmity and pride.
It stays away from arguments, gossip and gheebah.
It rejects stinginess and extravagance.

It places complete trust in Allaah, full of patience and serenity.
It doesn't hold any grudges, anger or hatred.
It readily forgives anyone and everyone, no matter how much harm or grief they caused it.

It is free of deception, slyness and hypocrisy.


*taken from : http://blog.iloveallaah.com/2012/07/fast-with-your-heart/

Adab-adab Berpuasa

Baik, kali ini adalah artikel terakhir untuk persiapan Ramadhan. Langsung saja yaa.. cekidot!
Adab-adab berpuasa..
1. Segera berbuka ketika matahari benar-benar tenggelam, daripada mendahulukan sholat.
2. Berbuka dengan  kurma basah atau kurma kering, jika yang basah tidak ada. Bisa juga dengan air putih. Jika makan gorengan, sebaiknya jangan disertai dengan es, karena bisa menyebabkan lemak dari minyak gorengan menjendal di dalam tubuh kita.
3. Berdoa ketika telah berbuka atau sebelum berbuka. Jumhur ulama menyarankan setelah berbuka, karena insya Allah akan diijabahi.
4. Mengakhirkan sahur dan bersungguh-sungguh dalam sahur. 'Amr bin Ash berkata, "Yang membedakan puasa kita dengan ahli kitab adalah sahurnya."
5. Menjaga lisan dari hal-hal yang tidak bermanfaat, di antaranya: tidak ghibah, tidak namimah, tidak fitnah. Langsung tabayun dan minta maaf jika ada prasangka. Kalau terlanjur ghibah , segera minta maaf dan istighfar. Kalau ghibahnya dengan orang yang sudah wafat, segera minta maaf dengan dengan keluarga yang bersangkutan. 


Note : Itsar (mendahulukan orang lain) dalam ibadah itu tidak ada, yang ada hanya dalam muamalah.. soo.. mari fastabiqul khoirot!


semoga bermanfaat.. 

10 Cara Alumni Teladan Mencapai Ramadhan

Setelah sempat vacum sejenak dari dunia per-blog-an, kini saatnya kembali menyapa kawan-kawan semua dengan persiapan Ramadhan part 2. 
As we know, Ramadhan bukan bulan sembarangan.. ia penuh dengan segalanya, maghfirah, rahmat, bertabur pahala.. dan nuansa yang berbeda tentunya. Makanya, hanya mereka yang merugi yang tak mempersiapkan kedatangan bulan ini, minimal menganggapnya sebagai bulan spesial.
Nah, kali ini aku mencoba mmbagi apa yang kudapat dari tausiyah beberapa waktu lalu. Isinya tentang menjadi alumni teladan Ramadhan, agar ketika Ramadhan udah berlalupun kita dapat menajdi alumni yang lulus dengan predikat teladan dan cumlaude!! Jadi, nggak cuman dianggap debagai angin lalu, kan tadi udah dibilang.. Ramadhan itu bulan spesial.
Sokk.. disimak ya kawan2.. cekidot!

MUST READ until Finish!!! >> Jawaban Tentang Pernyataan MFb Bukan Buatan Pakistan (Kupertahankan account MFbku!)

(Di atas tertulis tanggal 11 Juni, tapi aku menyelesaikan artikel ini setelah tanggal 13 Juni 2010)

Masih soal Millatfacebook yang ternyata (katanya) buatan USA juga. Boleh kan membahas yang ini lagi?
Mungkin ini bisa jadi bahan pertimbangan untuk yang kesekian kalinya.
Postingan ini juga merupakan jawaban untuk postinganku sebelumnya, mengenai "Benarkah MFb buatan Pemuda Muslim Pakistan?". Karena, jujur, aku jadi merasa bersalah sendiri. Aku merasa munafik telah melakukan ini itu. Aku mengatakan MFb seperti itu, padahal aku pun masih agak kurang rela meninggalkan Fb, astaghfirullah...

Nah, ini kisahnya, saat aku membuka account facebookku, tepatnya di Beranda/Home aku membaca status teman-temanku di sana, kemudian mataku menangkap sebuah status yang membuatku lagi-lagi berpikir ulang dan kemudian mengcopynya di blog ini. Siapa tahu kalian semua juga berminat membacanya.


Ada yg perlu diluruskan. Alamat Hosting dri MillatFB mrpakan hosting yg brda di USA. Dlihat dri IPnya mmng benar adanya demikian. Namun bkn brrti ini milik USA.Krn Hosting itu sifatnya brda d'suatu negara,enth dmnpun itu. Hosting yg canggih dan dpt d'akses k'internasional,kbnyakan dr USA. Bsa jdi MFB msih join di Hosting USA sblm mrka beli hosting sendiri di Pakistan.So jgn mnyimplkan dlu kalo MFB itu milik Amerika :D

Surya: “Saya Mungkin Belum Pantas Syahid”

Ini artikel yang ke sekian kalinya tentang mas Surya (boleh manggil 'mas' kan?). Artikel ini memuat pembicaraannya dengan salah satu jurnalis hidayatullah.com lainnya.
Pokoknya tak ada kata tidak kagum pada mas Surya, setiap hal tentang dia saya post di blog ini, apalagi judul artikel ini sungguh sedikit menarik mata saya untuk membacanya.
Sumbernya bisa klik di sini.
Semoga Bermanfaat!

Beberapa jam sampai di Yordania, Surya Fachrizal, satu dari 11 WNI yang ditembak Israel bisa wawancara dengan hidayatullah.com

Hidayatullah.com & Sahabat al-Aqsha—Setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit Rambam, Haifa, Israel, Ahad (6/6) pukul 11.30 waktu Yordania, seorang dari dua WNI yang cedera saat militer Israel menyerbu kapal Mavi Marmara, Surya Fachrizal akhirnya dideportasi ke Amman, Yordania.

Surya terkena timah panas tentara Israel ini, langsung dilarikan ke Royal Medical Services (King Hussein Medical Center), Amman.

Mengenal Sosok Sang “Surya” [part 2-habis]

Kali ini adalah bagian kedua dari artikel tentang profil Surya Fachrizal, yang tak mungkin mengurangi kekaguman saya terhadapnya. Justru makin menambah keingintahuan saya untuk mengenal lebih jauh sosok sederhananya. Subhanallah... buruan dibaca ya!! :)
Sumber : di sini. (jangan lupa dibuka di tab yang baru ya, biar blog ini tidak tertutup)

Di mata teman-temannya, dia adalah sosok lembut tapi kuat pada prinsip aqidah. Dialah, Surya, yang ditembak Zionis-Israel dalam rombongan Mavi Marmara

Berharap Rumah di Surga

Hidayatullah.com--Sebagai Muslim, Surya Fachrizal Ginting adalah pribadi yang taat. Kemanapun pergi di tasnya selalu terselip al-Qur’an kecil. Asisten redaktur pelaksana Majalah Suara Hidayatullah, Bambang Subagyo bercerita tentangnya.

Mengenal Sosok Sang “Surya” [part 1]

Entah dengan apa saya harus mengungkapkannya, saya memiliki kekaguman yang besar terhadap sosok yang satu ini. Surya Fachrizal Ginting, jurnalis Hidayatullah.com ini kisahnya pertama kali saya baca di Republika online (lewat beranda facebook), kemudian kekaguman itu menjadi lebih besar lagi ketika saya mengetahui betapa karakteristiknya yang khas seorang Surya lewat artikel-artikel lain yang saya baca di situs tempatnya bekerja, hiayatullah.com. Sumber lengkapnya bisa klik di sini.

Bahkan, saya berharap memiliki pasangan hidup pejuang seperti beliau, hmmm... ngarep banget ya?? hehehe

Oke, silakan baca baik-baik artikel di bawah ini, semoga menginspirasi kalian semua...

Di mata teman-temannya, ia adalah sosok lembut tapi kuat pada prinsip aqidah. Dialah, Surya, yang ditembak Zionis-Israel dalam rombongan Mavi Marmara

Hidayatullah.com--Saya agak kaget sepagi itu, Surya (lengkapnya Surya Fachrizal Ginting) sudah datang di kantor. Padahal, waktu itu masih subuh. "Baru datang dari Bogor, Mas," katanya menjawab pertanyaan saya. Dia menggeletak di lantai Masjid Cipinang sambil mengangkat salah satu kakinya di tembok. Mungkin untuk melemaskan otot-ototnya setelah melakukan perjalanan jauh.

Mengapa Yahudi PINTAR ??? (Muhasabah untuk kita semua)

Artikel DR Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada tiga tahun di Israel karena menjalani housemanship di beberapa rumah sakit disana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar?"

Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California , terlintas dibenaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?

Jam Karet ala Indonesia

Siapa yang tak kenal jam karet? Hampir semua orang memakainya, walau tak sedikit juga yang 'ogah'. Oke, langsung saja ya. Berikut ini ada artikel yang sebenarnya pertama kali saya dapatkan di inbox facebook saya. Tapi kemudian saya kutipkan dari sumbernya langsung saja. Hidayatullah.com.

Bersegeralah, Jangan Menunda!

Jangan sekali-kali mengulur-ulur waktu, karena ia merupakan tentara iblis yang paling besar

Hidayatullah.com—Sudah menjadi rahasia umum dalam masalah waktu, masyarakat kita dikenal suka menggunakan sistem “jam karet”. Layaknya sebuah karet, ia akan bisa kita ulur sekehendak kita. Begitu pula halnya dengan jam karet, tidak ada prinsip tepat waktu di dalam penerapannya. Ia selalu molor, molor, dan molor. Sebagai contoh, ketika kita hendak mengadakan rapat ataupun kegiatan sejenisnya yang berkaitan dengan ketepatan waktu, maka setiap kali itu pula pemunduran jadwal dari waktu yang telah disepakati, senantiasa terjadi.

Rachel Corrie, Siapakah Dia?

Akhirnya saya menemukan artikel di Republika online mengenai tokoh yang baru-baru ini menginspirasi saya. Dialah Rachel Corrie. yang sejak kecil telah memiliki jiwa sosial yang sangat luar biasa tinggi. Bahkan ia berpidato menyuarakan keprihatinannya di depan publik saat ia masih kecil, sekitar umur SD. Subhanallah, ia yang non muslim saja memiliki kepedulian yang luar biasa besar, bagaimana dengan kita yang sesama muslim melihat kejadian di Palestina sana? Terketukkah kita seperti Corrie saat ia rela mengorbankan nyawanya demi membela sebuah keluarga di Palestina yang rumahnya akan digusur buldozer negara Israel?
READ THIS!!!

Sedih dan Bahagianya Ferry Nur Menyaksikan Palestina

Kali ini saya mengutip artikel (lagi) dari Republika online tentang Ustadz Ferry Nur, ketua KISPA. Beliau pernah berkunjung ke Gaza. Dan berikut adalah kesan mengenai beliau saat menyaksikan Palestina. sedih dan Bahagia.
Dan alasan saya mengambil artikel ini tetap sama, inspiratif, dan insya Allah artikel ini informatif buat semuanya.
Selamat Membaca!

Sedih dan Bahagianya Ferry Nur Menyaksikan Palestina
Ustadz Ferry Nur

Syahid, Cita-cita Tertinggi Surya Fachrizal

Untuk kedua kalinya saya mengutip tentang relawan Indonesia yang ikut dalam kapal mavi marmara. Dan saya lagi-lagi mendapatkan cuplikan profil mereka di Republika online.
Mengapa saya begitu tertarik mengambil artikel itu dan ikut mem-postnya di blog saya?
Alasannya cuma satu, mereka menginspirasi saya. Bagaimana tidak? Seorang relawan pasti memiliki nilai plus dibandingkan orang lain. Hal inilah yang membuat saya juga ingiiiin sekali menjadi bagian dari mereka. Namun, masih banyak yang perlu saya persiapkan, di antaranya adalah kesiapan memahami cara berpikir seorang relawan.
Check this out!


Syahid, Cita-cita Tertinggi Surya Fachrizal
Surya Fachrizal

Santi: Gaza Hanya Butuh Allah

31 Mei 2010, terjadi peristiwa yang tak mungkin lekang di ingatan kami umat muslim. Bagaimana tidak, pasukan AL negara Israel dengan -pede-nya menyerang kapal yang membawa bantuan kemanusiaan untuk warga di jalur Gaza.

Salah satu kapal yang diserang adalah kapal Mavi Marmara. Di kapal tersebut terdapat 12 orang relawan WNI. salah satunya adalah mbak Santi. Berikut ini adalah artikel yang menceritakan tentang beliau. Sungguh, pribadi beliau membuat saya kagum dan salut.
Must Read!


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebagai aktivis, sosok Santi Soekamto merupakan pribadi yang cerdas, seimbang antara pemikiran dan perbuatan, memiliki rencana-rencana dan segudang cita-cita. Namun, satu hal yang teristimewa dari sosok Santi adalah kepribadiannya yang cenderung kalem dan enggan bermain wacana, sebuah bentuk keistimewaan yang jauh dari karakter aktivis.

Yahudi Bukan Israel??

Untuk ke sekian kalinya saya mendapat sebuah artikel baru dari jejaring sosial facebook. kali ini dalam bentuk tag foto oleh salah satu teman saya, Sakir Akhi.
Sengaja saya kutipkan keterangannya saja.
Untuk mengetahui lebih jauh sumbernya bisa klik di sini.
Semoga bermanfaat.


Sungguh sangat memprihatinkan, banyak di antara kaum muslimin
... sering tidak sadar dan lepas kontrol ketika berbicara. Tidak hanya terjadi pada orang awam, bisa kita katakan juga terjadi pada sebagian besar pelajar atau bahkan mereka yang merasa memiliki banyak tsaqafah islamiyah.

Choosing to Wear the Muslim Headscarf

Ada artikel menarik yang aku dapatkan dari sebuah tautan di facebook. Sumbernya www.oprah.com.
Artikel panjang itu mengisahkan cerita seorang ibu yang putrinya, Aliya ingin (bahkan sudah) memakai jilbab sementara sang ibu yang American tidak, ternyata ayah Aliya adalah seorang Libyan muslim, bernama Ismail.
Mau tahu lebih lanjut? Klik disini

Hukum Menggambar Makhluk Bernyawa

Pada dasarnya para ‘ulama sepakat bahwa hukum menggambar makhluk bernyawa adalah haram. Banyak riwayat yang menuturkan tentang larangan menggambar makhluk bernyawa, baik binatang maupun manusia. Sedangkan hukum menggambar makhluk yang tidak bernyawa, misalnya tetumbuhan dan pepohonan adalah mubah. Berikut ini akan kami ketengahkan riwayat-riwayat yang melarang kaum muslim menggambar makhluk bernyawa.

Jangan Biarkan Amalan Berlalu Sia-Sia

Salah satu tujuan utama dalam beramal adalah mendapat pahala dari Allah ta’alla, lantas bagaimana jika amalan yang sangat diharapkan sebagai tabungan di akhirat ternyata ‘kopong’ alias sia-sia dan tak tertulis sabagai amalan?

Bagaimana mungkin amalan akan diterima tatkala kita tidak mengetahui cara agar amalan bisa diterima dan mendapat ridho dari Allah? Apalagi jika barometer kesuksesan dalam beramal tatkala mendapat pujian belaka. Tak dapat diragukan lagi walaupun lisan ini mengatakan ‘Aku ikhlas’ namun ikhlas tak semudah hanya ucapan saja dan malahan perlu dicek lagi arti keikhlasannya.

Nafisah Ahmad Zen Shahab, Ibu yang Sepuluh Anaknya Jadi Dokter (subhanallah)

Nafisah Ahmad Shahab barangkali bisa disebut sebagai supermom. Di antara 12 anak hasil pernikahannya dengan almarhum Alwi Idrus Shahab, sepuluh orang menjadi dokter. Di antara sepuluh dokter itu, tujuh orang bertitel spesialis.

Spesialisasi tujuh anak Nafisah itu pun tidak ecek-ecek. Si sulung, Dr dr Idrus Alwi SpPD KKV FECS FACC, meraih spesialisasi di bidang kardiovaskular. Anak pertama itu juga menjadi satu-satunya yang meraih gelar doktor di antara sepuluh dokter bersaudara itu. Kemudian, drg Farida Alwi menekuni bidang spesialisasi gigi; dr Shahabiyah MMR menjadi Dirut RSU Islam Harapan Anda di Tegal; dr Muhammad Syafiq SpPD, spesialis penyakit dalam; dr Suraiyah SpA (spesialisasi anak); dr Nouval Shahab SpU, spesialis urologi dan sedang menempuh pendidikan untuk gelar PhD di Jepang; dan dr Isa An Nagib SpOT mengambil bidang spesialisasi ortopedi.

Ukhti, Wajahmu Itu...

Wahai ukhti…
Sungguh engkau, wanita muslimah, makhluk mulia yang mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di dalam Islam dan pengaruh yang begitu besar di dalam kehidupan setiap Muslim. Engkaulah sekolah pertama di dalam membangun masyarakat yang shalih jika engkau berjalan sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam. Karena berpegang teguh kepada kedua sumber itu dapat menjauhkan setiap muslim laki-laki dan wanita dari kesesatan di dalam segala sesuatu. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Aku tinggalkan pada kamu dua perkara, kamu tidak akan tersesat selagi kamu berpegang teguh kepadanya, yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah Nabi-Nya” [Diriwayatkan Imam Malik didalam Kitab Al-Muwaththa]

Wahai ukhti…
Perhatikanlah betapa engkau akan menjadi seorang ibu. Dan perhatikan pula betapa besar tanggung jawab yang harus diembanmu dan perjuangan berat yang harus ia pikul yang pada sebagiannya melebihi beban tanggung jawab yang dipikul kaum pria. Sampai-sampai Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berterima kasih kepada ibu, berbakti kepadanya dan mempergaulinya dengan baik. “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapakmu, hanya kepada Ku-lah kamu kembali” [Q.S. Luqman : 14] Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam seraya berkata : Ya Rasulullah, siapa manusia yang lebih berhak untuk saya pergauli dengan baik ? Jawab Nabi: “Ibumu” Ia bertanya lagi, Lalu siapa? Jawab beliau, “Ibumu”, Ia bertanya lagi, Lalu siapa lagi? Beliau jawab: “Ayahmu” [Diriwayatkan oleh Imam Bukhari]

Wahai Ukhti…
Maka apa lagi yang engkau tunggu? Larilah ke cermin dan pandanglah dirimu sambil menangis. Sudahkah engkau faham akan semua ini? Lihatlah rambutmu, para lelaki melihatnya. Mereka terpesona dan timbullah penyakit dalam hati mereka. Lihatlah paha dan betismu, para lelaki memandangnya. Mereka terpana dan langsung dijawab oleh farji-nya. Lihatlah lengkung pinggulmu, para lelaki menyukainya. Mereka enggan melepas pandangan mereka padanya, kecuali setelah nafsunya puas. Perhatikan dadamu, betapa para lelaki menikmati memperhatikannya. Ukhti, perhatikanlah ayat Allah: “Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min. Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka” [Q.S. Al-Ahzab : 59]

Wahai ukhti…
Apakah engkau telah menutupi rambutmu itu, paha dan betismu itu, lengkung pinggulmu itu? Ahsan. Alhamdulillah. Tapi… wajahmu itu, ukhti. Engkau tidak menjaga wajahmu. Engkau mengobral wajahmu. Engkau tidak menundukkan wajahmu. Engkau membiarkan setiap lelaki menikmati wajahmu itu. Wajahmu itu, di tengah balutan jilbab yang anggun, sungguh berbekas di hati-hati para pria. Sekali memandang, sulit dilupakan. Wajahmu nan cerah itu, membuat niat jadi tak ikhlas lagi. Wajahmu nan manis itu, membuat khayalan-khayalan nista di benak kaum adam. Wajahmu nan molek itu, membuatkanmu terekam selalu di memori, selalu teringat, sampai-sampai tak ingat kepada Al Khaliq. Ukhti, sulit bagi para lelaki mengamalkan hadits Nabi “Wahai Ali! Janganlah engkau mengikuti satu pandangan dengan pandangan lain karena engkau hanyalah memiliki yang pertama dan tidak untuk yang selanjutnya.” (HR. Al Haakim dalam Al Mustadrak) Sedangkan engkau tak menjaga wajahmu. Engkau tak menundukkan wajahmu. Kaum lelaki pun menjadi tak puas hanya pandangan pertama, bahkan mereka mengikuti nafsunya untuk memandang lagi, lagi, dan lagi. Padahal Rosulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Zina kedua mata adalah memandang, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lisan adalah bicara, zina tangan adalah memegang, dan zina kaki adalah melangkah.” (Muttafaq ‘alaih dengan lafazh Muslim)

Wahai ukhti…
Mengapa engkau sering meremehkan hal ini? Apakah engkau merasa tegar dan kuat? Apakah engkau merasa sudah cukup beriman dan bertaqwa? Apakah engkau merasa sudah cukup shalihah? Sehingga engkau merasa bisa tegar menghadapi fitnah syahwat diantara manusia? Subhanallah. Perhatikanlah Fudhail bin Iyadh rahimahullah, seorang ‘alim, seorang shalih, ahli ilmu dan ibadah, 40 tahun tak pernah ia telat untuk mendapat shaf pertama dalam shalat, namun ia mengatakan “Sungguh yang yang paling aku takutkan adalah fitnah wanita”. Sungguh beliau sangat memahami sabda Rosulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Tidaklah aku meninggalkan fitnah setelahku yang lebih berbahaya bagi kaum pria melebihi kaum wanita” (Muttafaqun ‘alaih)

Sumber : http://my-azzie.blogspot.com/2010/01/ukhtiwajahmu-itu.html