being mature

Ia bilang aku sudah dewasa sekarang. Ya, tak salah memang, usiaku memang sudah kepala 2. Tapi aku baru saja merasakannya.. baru juga beberapa bulan yang lalu. Aku selalu merasa kedewasaan masih sangatlah jauh dari diriku. Orang bilang, tua itu pasti, tapi dewasa itu pilihan. Benar. Aku belum memilih dewasa mungkin. Aku masih seperti ini. Aku masih kekanak-kanakan. Aku masih (merasa) kecil.
Ia bilang aku sudah dewasa sekarang. Sekali lagi, kata-kata itu tak mungkin bisa aku enyahkan begitu saja dari memori otakku. Ia bilang, mungkin sudah ada lelaki yang mulai mendekatiku. Ia memintaku menceritakan padanya. Karena hal itu pasti akan terjadi pada setiap wanita, apalagi yang mulai beranjak dewasa. 

Tak Sempurna

Ku kagumi kelemahanmu
Ku cintai semua kekuranganmu
Itu bagiku indah, kau yang tak sempurna


Saat senja datang gantikan siang
Mereka bilang kau malam tanpa bulan
Beda, tak sama, kau yang tak sempurna
Bagiku kau segalanya, murni estetika


Apa yang kau tanam itu yang kau petik
Apa yang kau jalani selalu beri yang terbaik
Impian tentang kau yang tak berbatas
Jauh dari sempurna tapi membekas

Membaca Muhammad

Judul buku : Muhammad : Lelaki Penggenggam Hujan
Penulis : Tasaro GK
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal : 543 halaman
Harga : Rp 79,000.00


Buku ini adalah buku pertama dari dua buku karya Tasaro yang berkisah tentang Muhammad SAW. Genrenya mungkin tergolong dalam novel biografi, sehingga bagi kalian yang merasa sangat bosan dan enggan sekali membaca sirah nabawiyah yang mungkin berat, novel ini bisa jadi pilihan yang tepat. Feel sirahnya tetap ada, namun balutan kisah ala novelnya juga tak ketinggalan.
Membaca buku ini, kita seakan diajak menjelajahi Persia hingga Tibet abad ke-6 M. Dengan detail yang sangat apik, membuat imajinasi kita benar-benar terpuaskan. Mulai dari penampakan alamnya sampai bagaimana watak penghuni lokal daerah tersebut dengan sangat jelas dituliskan oleh Tasaro lewat dialog-dialog tokohnya.

Eny(t)ahlah

Aku hanya sedang mencoba menjadi lebih baik, memaksimalkan yang ada, berusaha sekuat yang aku bisa, mengerahkan segenap tenaga..
Aku sedang mencobanya ketika tiba-tiba saja kau datang dan menghancurkan semuanya. Bertubi-tubi.
Apa kau tak tahu rasanya sakit hati? Atau kau tak punya hati? Tak cukupkah aku selalu memahamimu? Tak bisakah kau sekali saja berusaha mensejajarkan langkahku dan mencoba melihat dari sisi lain? yang aku lihat kau selalu menskakmatku.. mematahkan semua pemikiranku, di depan siapa saja, di depan orang-orang, kau seakan yang terhebat, kau seakan yang paling punya wewenang.. kau pikir aku sebodoh itu untuk selalu mengikutimu keinginanmu..
Ketika sekali saja aku berusaha mengeluarkan kata-kata, kau membantahnya.. bisakah sejenak kau mencoba mengerti aku? Tak selamanya aku benar, begitu juga kau..

Syukur Dalam Masalah

Hikmah selalu ada di balik masalah, tergantung apakah kita menyadari keberadaannya atau tidak.
Terkadang kita terlalu larut dalam kekalutan hingga hati kita buta dalam mengenali hikmah di balik apa yang tengah
menimpa kita.
Kecewa.
Sedih.
Bahkan marah.
Wajar, tapi tak boleh berlarut-larut. Karena akan menguras waktu, tenaga, pikiran, dan terutama hati.
Ketika sebuah masalah menyapa, hati sudah terlanjur buta, maka yang tersisa dari sebuah masalah hanyalah kelelahan teramat sangat.. Dongkol. dan NOL!