Showing posts with label opiniku. Show all posts
Showing posts with label opiniku. Show all posts

menengok amal

Kadang-kadang aku berpikir, ada tidak ya kesempatan sekaliii saja untuk melihat amalan kita? untuk sekadar bertanya pada malaikat penjaga kanan kiri kita, Raqib ‘Atid seberapa banyak amal baik dan buruk kita? agar kita bisa setidaknya mempersiapkan kira-kira kita bisa berbuat baik seberapa lagi untuk memenuhi syarat masuk surga yang tak lain amal baik harus lebih berat?
tapi sejurus kemudian aku berpikir, itulah sunnatullah.. Allah maha baik, Dia mengatur segalanya dengan cara yang HAQ.
jika kita tahu seberapa banyak amal kita, maka kita akan mengatur pergerakan amal kita sendiri. bayangkan ketika kita tahu amalan kita dan ternyata amal baik kita sudah lebih banyak, maka yang terbersit di otak ‘jahat’ kita bisa jadi adalah inilah saatnya menikmati sensasi berbuat maksiyat seperti yang lain. diri kita yang mungkin saja sudah terlalu terbiasa dengan amal baik tiba-tiba terhenyak dan ingin mencicipi rasanya sensasi amal buruk. ini aneh kan?

regrets


Ada banyak kata yang slalu disesali karena tak diucapkan, itu versi aizawa sensei dlm code blue, maka versi lainku penyesalan tak selalu karena tak mengatakan sesuatu, bahkan karena mengatakannya, rasa sesal justru lebih menyeruak dan membumbung..
kemudian ia hanya akan jadi gelembung pudar jika tanpa pemetikan makna.. apapun, entah dipendam atau diucapkan.. semua berpeluang menyisakan sesal.
dan kemudian sebuah sesal hanya akan menggerus waktu dan tak menyisakan apapun kecuali kesiasiaan

tentangnya SAW



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzPpb0yvT8gSjW_7nCPe_ZkYSX4mbjQdwCQ7NNFdPbBnOaIS2hKmDSkZeMV_aCnLoeJ4TJpQWWU-8mYFZe4DAEsOWjzK7Q86v1epTbvT3NCCYun1rB-cU1Q_Ps_ARtYqkaK0xvuwG828w/s1600/muhammad-saw-3.jpgIalah Rasulullah. Ialah kekasih Allah. Ia yang akhlaknya adalah al quran. Membaca novel biografi karangan Tasaro ini tak pernah sekalipun memberikan jeda untuk tak memahami suatu hal. Runtut dan apik.
Aku sungguh terkesan pada halaman 47 buku kedua tulisan Tasaro tentang Rasulullah SAW : Muhammad, Para Pengeja Hujan. Ada suatu paragraf yang membuatku sedikit banyak menyadari atau lebih tepatnya menguatkan kesadaranku tentang Ia yang menjadi nomor 1 dalam 100 tokoh paling berpengaruh di dunia.

being free

holiday is not always about free
free is about having wings in your back and ready to fly
so, being free is almost impossible
its only about running from obligation you have to solve

choosing the choice

karena hidup hanya berkutat pada pilihan-pilihan tanpa akhir dan setiap pilihan mengandung konsekuensi
tinggal apakah kita mau memilih menghadapinya atau malah kabur sekali lagi, bahkan untuk sebuah konsekuensi dari pilihan yang kita ambil pun mengandung sebuah pilihan untuk dihadapi atau tidak
karena pilihan tak pernah enggan menghinggapi perjalanan kehidupan manusia
kita mungkin membutuhkan kemampuan menghadapi konsekuensi, karena sejatinya kita tak boleh lari

Membaca Muhammad

Judul buku : Muhammad : Lelaki Penggenggam Hujan
Penulis : Tasaro GK
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal : 543 halaman
Harga : Rp 79,000.00


Buku ini adalah buku pertama dari dua buku karya Tasaro yang berkisah tentang Muhammad SAW. Genrenya mungkin tergolong dalam novel biografi, sehingga bagi kalian yang merasa sangat bosan dan enggan sekali membaca sirah nabawiyah yang mungkin berat, novel ini bisa jadi pilihan yang tepat. Feel sirahnya tetap ada, namun balutan kisah ala novelnya juga tak ketinggalan.
Membaca buku ini, kita seakan diajak menjelajahi Persia hingga Tibet abad ke-6 M. Dengan detail yang sangat apik, membuat imajinasi kita benar-benar terpuaskan. Mulai dari penampakan alamnya sampai bagaimana watak penghuni lokal daerah tersebut dengan sangat jelas dituliskan oleh Tasaro lewat dialog-dialog tokohnya.

Syukur Dalam Masalah

Hikmah selalu ada di balik masalah, tergantung apakah kita menyadari keberadaannya atau tidak.
Terkadang kita terlalu larut dalam kekalutan hingga hati kita buta dalam mengenali hikmah di balik apa yang tengah
menimpa kita.
Kecewa.
Sedih.
Bahkan marah.
Wajar, tapi tak boleh berlarut-larut. Karena akan menguras waktu, tenaga, pikiran, dan terutama hati.
Ketika sebuah masalah menyapa, hati sudah terlanjur buta, maka yang tersisa dari sebuah masalah hanyalah kelelahan teramat sangat.. Dongkol. dan NOL!

Save Our Heart

Bismillah...
Sesuatu yang kita pandang baik dan kita nyaman melakukannya ternyata tak selamanya baik di mata Allah.. Begitu juga sebaliknya, Allah memandang baik tapi kita yang menganggapnya sebagai kebaikan, atau minimal kita melalaikannya. 
>> QS Al Baqarah : 216.

Adalah penyakit hati, sebuah sindrom alias kumpulan gejala yang sangat membuat penderitanya terkadang tak menyadari dirinya sedang mengidap ini, atau dalam kasus lain si penderita menyadarinya sangat terlambat.
Ketika semuanya telah terasa sangat hambar, biasanya ini puncak dari gejala penyakit hati. Tapi ada beberapa orang yang memiliki gejala puncak yang berbeda-beda, tergantung karakter diri penderitanya. Namun, kehambaran dalam beraktivitas biasanya memang mengidap si penderita. Seakan semuanya tak ada artinya. Orientasi telah beralih kepada sesuatu yang tak seharusnya. 

Duka Rohingya, Duka Kita Juakah?

Mungkin tak banyak dari kita yang 'ngeh' tentang Rohingya. Bisa jadi kita mendengar beritanya sambil lalu, sial siul melihat beritanya di tivi dan menganggapnya
masalah dunia yang harus dipecahkan oleh komisi HAM PBB. Sementara kita (baca : Indonesia) sibuk mengurusi korupsi yang tak henti-henti berganti tokoh dan karakter.
Menyeramkan, korupsi kok sudah menganak pinak begini ya. Tapi, sayangnya kita tak sedang berbicara soal korupsi.
Kita sedang berbicara tentang tragedi muslim dunia yang ke sekian kalinya. Kenapa ke sekian kalinya? Karena memang ini bukan kejadian pertama.

Di Balik Komedi Berdiri

Stand up Comedy, aku yakin istilah ini pasti sudah tak asing lagi di telinga kita semua. Jenis komedi ini kian populer keberadaannya di Indonesia. Bahkan aku pun salah satu penikmatnya. Tak bisa dipungkiri, stand up comedy menawarkan cara ngebanyol yang berbeda. Ia menyampaikan sesuatu yang biasanya fresh alias lagi anget-angetnya. Misalnya saja, kalau lagi menyambut Hari Kartini, maka isi celotehannya adalah soal emansipasi wanita dan seterusnya sampai sesuatu yang kadang sedikit meleset dari
esensi. Kuncinya satu : LUCU.

Amanah?



Tiba-tiba pengen curhat. Habis maen di blog temen, rasanya pengen ikutan numpahin isi pikiran di blog. Ada sensasi tersendiri pokoknya. Berasa sesuatu.. :D
Aku hanya ingin cerita soal amanah. Kadang ia datang di saat yang tak dinyana-nyana, tak diduga-duga, dan tak disangka-sangka.. (sama aja semua).
Tiba-tiba aja ada seseorang meminta kita menjadi ini, lalu lain waktu kita diminta lagi menjadi itu.. dan seterusnya sampai amanah ke sekian, yang tak semuanya berisi permintaan, tapi bisa jadi kitalah yang mengajukan diri, alias ndaftar jadi XXX.
Terus, biasanya yang berbau 'tiba-tiba' itu disertai dengan celotehan atau bahasa halusnya ucapan 'aku belum siaaaaapp!!'
Kalo misalnya dibolehin rasanya aku akan bilang lebih ekstrem lagi, 'aku nggak mau jadi XXX, aku maunya jadi XXX aja deeehh'.Sebenarnya maksudnya sama aja, kita cenderung pengen masuk ke zona nyaman kita.

hanya sebuah tanya

Aku hanya bisa berkhusnudzon padaNya. 
Aku hanya bisa meyakinkan diriku sendiri bahwa langkahku sampai ke titik ini adalah atas izinNya, atas kehendakNya, atas segala campur tanganNya.
dan sekali lagi aku hanya bisa berbaik sangka dan meyakinkan diriku sendiri bahwa Dia punya sesuatu yang mungkin sekarang aku tak ketahui, dan bisa jadi sampai kapanpun aku tak kan mengetahuinya.. Atau aku memang tak diizinkan untuk mengetahuinya.
Aku yakin, atau lebih tepatnya meyakinkan diriku sendiri bahwa segalanya tak mungkin berjalan tanpa sebab.. Semua ada alurnya, termasuk saat ini, detik ini, kakiku menapaki apa yang sedang kutapaki saat ini.. 
Meski aku tahu, segenap ragaku masih menyimpan tanya yang luar biasa, MENGAPA?
Tapi sekali lagi kukatakan, aku meyakinkan diriku sendiri bahwa ini semua adalah atas kehendakNya, termasuk ketidak tahuanku.

X-tra Mile! *sebuah review

Ranah 3 Warna (Negeri 5 Menara, #2)Apa yang kira-kira akan kutuliskan di sini?
Aku sedikit bingung, mengingat sebenarnya banyak hal yang kutemukan dan kuresapi dari novel lanjutan negeri 5 menara ini.
Yapp.. mungkin dari kalian tak mungkin memungkiri konsep man shabara zhafira adalah satu dari sekian banyak hal yang didapatkan ketika membacanya. Karena secara gamblang ia tertulis dalam kisah seorang Alif Fikri.
Lalu apalagi? Mungkin ucapan ALHAMDULILLAH pantas kuucapkan karena novel ini sungguh-sungguh membuka mataku tentang konsep usaha keras. Bahwa kata 'keras' memang sungguhlah keras. Bukan keras yang biasa saja, tapi keras yang amazing dan luar biasa serta menguras energi dan rasa..
Kalau dari dulu yang aku pahami adalah konsep berusaha+berdoa lalu tawakal padaNya, setelah aku membaca novel karya ahmad fuadi ini, aku menemukan suatu hal, bahwa berusaha itu tak cukup berusaha saja, tapi harus MAKSIMAL dan melebihkan usaha, mungkin ini sebenarnya aku dapatkan dari Negeri 5 Menara juga, dengan man jadda wa jadanya.

The Judger

Apa kau pernah sakit hati karena seseorang? kita tak sedang membicarakan sakit hati karena putus cinta atau seseorang yang kita sukai ternyata tak menyukai kita. Ah, itu semua hanya ilusi dunia.. sangat nggak penting dibahas di sini. Yang aku maksudkan sakit hati adalah karena ucapan menohok seseorang, yang sebenarnya bermaksud membenarkanmu, tapi yang ada bukannya kau benar, tapi kau malah 'bebal' karena terlanjur 'makan atiiii' karena ucapannya. Pernahkah ini semua menimpamu? Kalaupun tidak, its okay, kau beruntung, karena mungkin memang belum atau bisa jadi kau memang tak akan pernah mengalaminya.

Manusia memang tempatnya salah, bahkan dia bisa terlihat salah di hadapan oarng lain. Dan biasanya, orang yang menganggapnya salah itu akan berucap sesuatu yang kalau dia baik, berusaha membenarkan kesalahannya itu. 
Tapi, apa kau tahu, cara membenarkan kesalahan seseorang itu bermacam-macam. Bisa jadi, setiap orang punya cara tersendiri untuk menerima kebenaran atau nasihat dari oarng lain. Aku bahkan pernah ditanyai oleh seorang teman, "cara menasihati yang baik buatmu itu gimana?"

F for FAILURE


QS. AL Baqarah : 216
Yang baik menurutmu itu belum tentu baik menurut Allah.. begitu juga sebaliknya, yang baik menurut Allah juga belum tentu baik menurutmu..
Jadi pastikan sudut pandangmu selaras dengan sudut pandangNya.
Bismillah.. 
Ada kalanya kita berada pada fase dimana kita marasa jatuh, merasa orang lain subhanallah banget. Dan kita semakin terjerembab di belakang. Tapi merasa seperti itu bukanlah suatu kesalahan. Justru memutarbalikkan pemikiran dengan menganggap rasa seperti itu sebagai cambuk untuk menjadi lebih baik adalah sebuah keharusan.

Borno oh Borno (ReLat -review telat)


Kayaknya ini buku tere liye yang aku baca paling cepat.. soalnya beneran ngebut dan terkesan ngejar deadline baca.. hahaa. Kasian juga kalo aku keseringan ngonggokin buku di sudut kamar seperti tak berdaya. Butt,, karena liburan yang sepertinya benar2 menyenangkan.. akhirnya berimbas pada terselesaikannya buku ini dengan faster quicker dan no longer.. :D dan aku rasa buku ini bagusss banget. Ini buku dengan setting yang berbeda baik dari segi lokasi maupun tokohnya. Bisa kebayang kan betapa seringnya om Tere bikin buku dengan point of view anak-anak dan di sini tokoh akunya adalah seorang lelaki dewasa.. tapi lebih tepatnya perkembangannya dari anak-anak ke dewasa. Bagaimanapun juga om Tere tak bisa benar2 lepas dr tokoh anak-anak, ia adalah seorang penulis dengan sudut pandang 'sederhana' dan 'mengena', thats why ia pilih anak-anak.