hanya sebuah tanya

Aku hanya bisa berkhusnudzon padaNya. 
Aku hanya bisa meyakinkan diriku sendiri bahwa langkahku sampai ke titik ini adalah atas izinNya, atas kehendakNya, atas segala campur tanganNya.
dan sekali lagi aku hanya bisa berbaik sangka dan meyakinkan diriku sendiri bahwa Dia punya sesuatu yang mungkin sekarang aku tak ketahui, dan bisa jadi sampai kapanpun aku tak kan mengetahuinya.. Atau aku memang tak diizinkan untuk mengetahuinya.
Aku yakin, atau lebih tepatnya meyakinkan diriku sendiri bahwa segalanya tak mungkin berjalan tanpa sebab.. Semua ada alurnya, termasuk saat ini, detik ini, kakiku menapaki apa yang sedang kutapaki saat ini.. 
Meski aku tahu, segenap ragaku masih menyimpan tanya yang luar biasa, MENGAPA?
Tapi sekali lagi kukatakan, aku meyakinkan diriku sendiri bahwa ini semua adalah atas kehendakNya, termasuk ketidak tahuanku.

Dan kini, rasa itu terus menyeruak, aku tak mungkin memungkiri, rasa tak pantas itu terus menghantui.. aku dengan segala kekurangan ini telah melangkah begitu jauh.. pantaskah ini semua 'menimpa'ku dengan segala hal yang sepertinya tak sepadan untuk berada pada fase ini? Fase yang menyeretku begitu jauuuuuh.. dan bahkan aku yang setahun lalu pun belum bisa membayangkan berada pasa posisi ini.. *sigh

Dan kini, hanya dengan meyakinkan diri saja yang bisa kulakukan.. aku sedang berusaha, berusaha membuat diriku pantas. Aku tak pernah meminta diriku berada ada fase ini. Aku tak pernah memaksa kalian menempatkanku di posisi seperti ini, tapi aku hanya ingin kalian melihatku lagi, dan menatapku baik-baik, apa kalian tak salah pilih? Aku yang masih belum matang ini kalian tempatkan di posisi yang begitu menyesakkan. Oke, mungkin ini memang menurutku, tapi setidaknya, tak bisakah aku dibiarkan memilih, dan tak terus saja berhadapan pada saat-saat yang membuatku tak bisa menolak??
Kalian? Sungguhkah aku pantas memanggik kalian sementara yang sebenarnya berada di balik ini semua adalah Dia yang masih membiarkanku bernafas sampai saat ini?