Borno oh Borno (ReLat -review telat)


Kayaknya ini buku tere liye yang aku baca paling cepat.. soalnya beneran ngebut dan terkesan ngejar deadline baca.. hahaa. Kasian juga kalo aku keseringan ngonggokin buku di sudut kamar seperti tak berdaya. Butt,, karena liburan yang sepertinya benar2 menyenangkan.. akhirnya berimbas pada terselesaikannya buku ini dengan faster quicker dan no longer.. :D dan aku rasa buku ini bagusss banget. Ini buku dengan setting yang berbeda baik dari segi lokasi maupun tokohnya. Bisa kebayang kan betapa seringnya om Tere bikin buku dengan point of view anak-anak dan di sini tokoh akunya adalah seorang lelaki dewasa.. tapi lebih tepatnya perkembangannya dari anak-anak ke dewasa. Bagaimanapun juga om Tere tak bisa benar2 lepas dr tokoh anak-anak, ia adalah seorang penulis dengan sudut pandang 'sederhana' dan 'mengena', thats why ia pilih anak-anak. 
Di buku ini -mungkin karena diterbitkannya di Gramedia- ia menggunakan lakon yang lebih umum. Jika dibandingkan dengan novel-novelnya yang lain yang lebih 'agamis', maka yang ini akan sedikit terasa berbeda sentuhannya. Walaupun tak bisa dikatakan berbeda jauh. Tapi, sepeti yang tadi aku bilang, lebih umum, artinya sasaran pembacanya memang siapa saja. Aku tak mengatakan novel2nya yang terbitan Republika memiliki sasaran pembaca yang tertentu, namun aku hanya sedikit mengelompokkannya mengingat adanya poin yang berbeda dari lakon yang ia ciptakan dalam kedua novelnya yang diterbitkan di Gramedia.
Di sini om Tere mengisahkan seorang lelaki yang memendam rasa pada seorang gadis. Namun, lelaki itu (menurutku) terlampau sangat sabar dan sangat 'berbeda' dibandingkan lelaki lainnya. Untuk lebih jelasnya memang harus membaca sendiri, untuk merasakan sensasi perbedaan si tokoh Borno ini. Ia memiliki perangai yang dikenal baik, sopan, dan bisa dikatakan pemaaaaaaf banget. Bagaimana tidak, ia benar2 tak menyimpan rasa tak enak pada keluarga yang notabene memiliki sebuah sejarah tak 'sedap' pada keluarganya. Ia yang mengetahui Mei adalah anak dari dokter yang mengoperasi (mengambil jantung) ayahnya tetap bisa dengan ikhlas menerima semua kenyataan ini dan tak begitu saja menghapus perasaan pada Mei. Betapa orang tua Borno telah berhasil mendidik anaknya menjadi anak yang 'bersahaja'. Dan kurasa bila memang karakter macam Borno ini ada di kenyataan, subhanallah... kerennya mas yang kayak Borno ini.. hehehehe. 

 
JUST READ this pokoknya..
happy reading. :D 

1 comments:

outbound malang said...

kunjungan gan .,.
Menjaga kepercayaan orang lain lebih penting daripada membangunnya.,.
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.

Post a Comment

nice person = nice comment