Setiap orang memiliki
persepsi mengenai pentingnya halaqah bagi mereka. Ada yang menjadikannya
sebagai sarana memupuk ukhuwah, ada yang sebagai tempat curhat, tempat bertanya
soal agama, dan sebagainya. Namun, yang pasti adalah bahwa halaqah memang
multifungsi, ia merangkul semua manfaat-manfaat yang diinginkan dari semua yang
terlibat di dalamnya, termasuk murabbi.
Namun, sebenarnya untuk apa
kita memiliki halaqah? Untuk mengkaji agama, kita bisa mendatangi majlis
ta’lim, untuk curhat, kita bisa berdua dengan teman yang ingin kita curhati.
Jadi, urgensi besar apa yang membuat halaqah menjadi penting?
Padahal halaqah pun
sebenarnya hanyalah sekumpulan kecil orang yang jika dibandingkan dengan majlis
ta’lim yang dengan ratusan orang bisa sama-sama menyampaikan ilmu agama. Tapi,
poin dari ini semua tak hanya terletak pada materi yang disampaikan oleh
pemateri atau biasa disebut ustadz/ah. Dan itulah letak perbedaan antara
halaqah dengan kumpulan lainnya. Halaqah menekankan pada pembinaan. Membina
yang tak hanya sekadar menyampaikan saja.
Jika salah seorang yang
dibina dalam halaqah benar-benar menjadi seseorang yang hebat dalam artian ia
berhasil dibina dengan baik, maka hal ini menjadikan pahala yang tak henti bagi
pembina atau murabbinya. Lebih lanjut lagi, jika orang yang dibina itu membina
orang lain lagi, dan seterusnya berjalan demikian, hingga semakin banyak anak,
cucu, buyut halaqah itu dan dari kesemuanya selalu menghasilkan pribadi-pribadi
hebat, maka tak diragukan lagi, pahala untuk sang murabbi tak akan terhenti
meski ia telah tiada. Ini urusan akhirat. Lalu bagaimana dengan manfaat
duniawinya?
Tak akan dipungkiri lagi,
ketika pribadi-pribadi hebat yang lahir dari halaqah-halaqah itu mampu
memberikan kemanfaatan bagi sekitarnya, dan terus berlanjut ke area yang lebih
luas lagi, maka perubahan dalam masyarakat akan semakin terasa keberadaannya.
Dalam hal ini, akan nampak
sekali peran halaqah yang mungkin hanya dipandang sebagai sekumpulan orang yang
berkumpul secara rutin biasa. Karena nyatanya dalam halaqah ada banyak hal yang
terjadi. Dari yang mungkin biasa saja hingga yang fenomenal bagi orang-orang
tertentu, yang akhirnya menjadikan orang itu merasa berbeda karena telah
tergabung dalam barisan halaqah rutinnya.
Sehingga, akan semakin
nampaklah peran halaqah sebagai media pembinaan pribadi yang sangat urgensial.
Titik tekan yang tak mungkin dihindari dari halaqah lagi-lagi menjadikannya
berbeda dengan yang lainnya, bahwa ia tak hanya sekadar memberitahu kebenaran
suatu hal kepada pesertanya, namun bagaimana pelaku halaqah benar-benar merasa
dirinya harus melakukan itu dan menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.
-sv-
1 comments:
JADI KANGEN HALAQOH LAGII
Post a Comment
nice person = nice comment