Masih terngiang di pikiranku peristiwa penyerbuan kapal Mavi Marmara yang tengah berlayar menuju Gaza membawa bantuan kemanusiaan oleh tentara zionis Israel.
Di antara awak kapal yang diserang tersebut, termasuk di antaranya adalah relawan-relawan dari Indonesia. Mereka merupakan perwakilan dari berbagai organisasi kemanusiaan seperti Mer-C dan KISPA, serta jurnalis dari berbagai media seperti TvOne dan hidayatullah.com.
Tak henti-hentinya rasa kagum aku alamatkan kepada para relawan tersebut. Aku sungguh merasa mereka 'hebat'. Karena mereka beruntung dapat pergi ke Gaza untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan. Tak salah bila aku selalu menyimak berita baik di televisi maupun internet mengenai Gaza, mengenai Palestina, dan tentunya mengenai penyerangan kapal Mavi Marmara itu.
Kemudian, dari sekian banyak berita itu, aku menemukan profil para relawan. Subhanallah, mereka memang bukan orang-orang biasa. Seperti mbak Sinta, yang dengan statementnya mengatakan bahwa Gaza hanya butuh Allah, karena kapan saja Allah mau, Allah bisa membuat Israel kalah dan umat muslim menang. Atau mas Surya Fachrizal yang bersahaja dan sederhana dalam hidupnya, namun justru mengantarkannya menjadi satu dari relawan yang dikirim ke Gaza, cita-citanya adalah syahid. Subhanallah.. hebat-hebat kan mereka.
Itu semua membuatku berpikir, kapan aku bisa menjadi satu di antara relawan-relawan yang dikirim ke Gaza? Apa hebatnya aku? Aku hanya bisa mendesah pelan. Mungkin belum saatnya aku terjun langsung ke Gaza. Yang bisa kulakukan saat ini adalah seperti yang lainnya, menyampaikan DO'A untuk mereka warga Gaza, karena dengan do'a -yang merupakan komunikasi langsung dengan Allah- insya Allah kekuatan mereka akan bertambah dan konflik segera berakhir.
Yang jelas, jangan sampai kita hanya berpangku tangan melihat saudara-saudara kita di sana berjuang mati-matian membela tanah mereka. Jangan pernah berpikir bahwa Gaza bukan urusan kita, bahwa Gaza adalah milik orang-orang Arab saja, Gaza milik kita juga sobat. Gaza mungkin tak secara langsung menerima uluran tangan kita, namun bukan berarti kita hanya berdiam diri melihat yang lainnya berjuang demi membantu Gaza bukan?
Mari kita melakukan sesuatu semaksimal yang kita bisa, walaupun hanya do'a, syukur-syukur juga bantuan dana. Tunjukkanlah bahwa kita sama sekali tak melupakan Gaza. Karena Gaza milik kita juga.
4 comments:
:') Iya kak, bener....
Sedih aku bacanya
Ya, GAZA memang milik kita semua...
maka, tugas kitalah untuk senantiasa membantu mereka, walaupun hanya lewat seuntai do'a...
Yah, itu bener kak ;)
Yuupp... mari bersama membantu GAZA!!
Allohu akbar!
Post a Comment
nice person = nice comment