Review Buku 'Aisyah The True Beauty'

Buku yang mengisahkan kisah hidup Aisyah RA istri Rasullah SAW ini cukup apik dan cermat dalam penulisannya. Runtut, setiap kisah diberi sub bab, sehingga tak seperti membaca novel yang penuh dengan paragfaf. Selain itu hurufnya dibuat besar, sesuai dengan body buku yang tebal dan hard cover yang cukup membuat berat saat dibawa. Komentarku adalah PUAS! subhanallah.. aku yang memang belum pernah membaca kisah istri Rasulullah SAW ini sebelumnya merasa menemukan pelajaran penting. Walaupun jujur, aku membaca buku ini karena tuntutan tugas. Blok KPK memaksaku membaca biografi tokoh muslim, dan alhamdulillah aku sudah punya buku ini, walau sudah tergeletak tak berdaya sejak zaman baheula.. :D
Tapi, berkat dorongan dari kampus dan atas nama tugas akhirnya aku baca juga.
memang sih, tak kubaca secara full, aku hanya mencuplik bagian-bagian yang akan kubuat resume saja, namun tetap saja, buku ini memberikan hikmah luar biasa bagiku. Aisyah RA adalah istri tercinta Nabi SAW, ia dinikahi ketika masih berumur 6 tahun, dan ia satu-satunya yang masih gadis. 

Dalam buku ini dimuat hadits-hadits yang menguatkan setiap kisahnya, atau paling tidak penggalan penuturan sang Ummul Mukminin sendiri. Bagaimana kisah ketika Aisyah difitnah dalam sub bab Haditsul Ifki, tertulis dengan jelas dan gamblang. Yang paling mengena adalah sifat luhur Aisyah, dalam buku itu dikisahkan tentang keistimewaan2nya dibandingkan istri Nabi yang lain. Aisyah yang memang dikaruniai keluhuran akhlak oleh Allah SWT menjalani perannya sebagai istri yang taat, bahkan selepas kematian Nabi SAW, ia menjadi rujukan bagi kaum muslimin tentang hal-hal yang belum mereka pahami. 
Aisyah tak sedikit mengeluarkan fatwa tentang sesuatu hal. Ialah sang pembela kaum perempuan. Ia memiliki sifat zuhud dan wara', inilah yang membuatku kagum. Ia tak pernah mengeluh meski hidup dalam kemiskinan bersama Rasulullah. Tak ada gunjingan yang muncul dari mulutnya. Ia meriwayatkan 2210 hadits, jumlah yang tak sedikit jika dibandingkan dengan perawi hadits lain yang notabene laki-laki semua. Hal ini disebabkan karena ia tinggal serumah dengan Rasulullah, sehingga ia bisa dengan leluasa belajar banyak hal dari beliau. Sungguh, Aisyah adalah teladan yang luar biasa bagi kaum wanita. Sudah selayaknya kita menjadikannya Qudwah, suri tauladan dalam hidup kita. Daripada artis-artis zaman sekarang yang digandrungi remaja putri, Aisyah lebih dari segalanya..
Selamat meneladani Aisyah..
*Review ini ditulis juga dalam www.goodreads.com/sivi_azkiya.

1 comments:

Anonymous said...

hmm..pengen beli bukunya...hehehe
salam kenal...
oh ya ikut jadi follower ya...
maklum masih baru..hehehe

Post a Comment

nice person = nice comment