Being 'Alumni'

Wisuda, itulah momen pada 1 Mei 2010 yang aku dan teman-temanku lalui. Subhanallah, tak terbayangkan. Sungguh, stelah semuanya kami lalui bersama, kami tiba pada acara puncak itu. Acara ceremonial tiga tahunan untuk melepas kami. Walau wisuda kemarin kami belum diberi ijazah (karena baru keluar Juni), tapi setidaknya ada sebuah batas antara kami dan sekolah kami, bahwa kami kini bukanlah murid SMAN 1 Karanganom lagi. (hiks..)

Seperti acara wisuda tahun-tahun sebelumnya, kami diwajibkan memakai pakaian nasional (semacam kebaya) untuk perempuan, dan jas untuk laki-laki. Hmm... bisa dibayangkan bagaimana kami, apalagi yang perempuan, Subhanallah.. produk salon.

Ya, pastinya mereka semua rela pergi ke salon untuk merias diri, menyewa baju, dan segala perlengkapan lainnya. Walau tak sedikit pula yang hanya dandan di rumah dan pakai baju sendiri (termasuk aku). Tapi, itu sah-sah saja. Itu hak mereka. Karena yang akan mereka lalui adalah momen akhir dan puncak yang pastinya butuh segala sesuatu yang spesial. Walau pada akhirnya, wajah-wajah temanku jadi sedikit berbeda dari biasanya. Namun, Alhamdulillah, aku bukan termasuk golongan orang-orang dandan, karena aku sendiri kurang suka dandan seperti itu, lagipula ibuku sendiri malah tak mengizinkanku dandan terlalu menor, bahkan beliau melarangku memakai lipstik. Jadi, aku hanya berhias layaknya pergi ke sekolah.

Acara demi acara kami lalui. Terlalu banyak canda dan tawa. Terlalu banyak pula lampu blitz yang menyala dari kamera. Karena pasti momen seperti ini tak mungkin dilewatkan begitu saja tanpa jepretan kamera. Termasuk aku yang sibuk dijepret dan menjepret.

Salah satu yang mungkin akan kuingat selalu adalah ketika pengumuman peringkat komulatif tertinggi. Namun, sayangnya aku tak mau menceritakannya di sini. Bagiku semuanya telah berlalu. Nilai, atau apakah itu namanya bukan menjadi tujuan utamaku. Yang terpenting adalah proses yang kulalui. Yang penting 'Bersih'!! Itulah pedomanku dan segelintir teman-temanku. Alhamdulillah masih ada yang sepaham denganku soal ini. Semoga saja demikian terus adanya.

Karena, menjadi 'bersih' itu penuh risiko. Salah satu di antaranya ya kita siap kalah oleh mereka yang tidak 'bersih'. Maka dari itu mental perlu dibangun sedari awal. Salah satunya mental menjadi yang kalah. Agar nantinya kita tidak terkejut dan shock.

Untuk teman-temanku, aku hanya berharap ke depannya kita akan jauh lebih baik lagi. Tali silaturahim yang kita bangun tidak putus begitu saja. Semoga kami tetap selalu berada dalam naungan dan kasih sayangNya, dan yang pasti orang yang sepaham denganku semakin banyak. Semoga kita yang telah menjadi alumni ini nantinya bisa membawa pesan 'bersih' yang selama ini kita emban ke teman-teman baru kita di luar sana. Namun, yang terpenting bagaimana kita tetap istiqomah menjalankannya.

Tetap semangat yaa!!!
Semoga bermanfaat.. :)

1 comments:

Anonymous said...

Assalamu'alaikum wr. wb.
he,he...
sebenere q jg males dineko-neko tapi dipaksa ama mbak salonnya...

Post a Comment

nice person = nice comment