I write what I read
Ada yg perlu diluruskan. Alamat Hosting dri MillatFB mrpakan hosting yg brda di USA. Dlihat dri IPnya mmng benar adanya demikian. Namun bkn brrti ini milik USA.Krn Hosting itu sifatnya brda d'suatu negara,enth dmnpun itu. Hosting yg canggih dan dpt d'akses k'internasional,kbnyakan dr USA. Bsa jdi MFB msih join di Hosting USA sblm mrka beli hosting sendiri di Pakistan.So jgn mnyimplkan dlu kalo MFB itu milik Amerika :D
Ini artikel yang ke sekian kalinya tentang mas Surya (boleh manggil 'mas' kan?). Artikel ini memuat pembicaraannya dengan salah satu jurnalis hidayatullah.com lainnya.
Pokoknya tak ada kata tidak kagum pada mas Surya, setiap hal tentang dia saya post di blog ini, apalagi judul artikel ini sungguh sedikit menarik mata saya untuk membacanya. Sumbernya bisa klik di sini.
Semoga Bermanfaat!
Beberapa jam sampai di Yordania, Surya Fachrizal, satu dari 11 WNI yang ditembak Israel bisa wawancara dengan hidayatullah.com
Entah dengan apa saya harus mengungkapkannya, saya memiliki kekaguman yang besar terhadap sosok yang satu ini. Surya Fachrizal Ginting, jurnalis Hidayatullah.com ini kisahnya pertama kali saya baca di Republika online (lewat beranda facebook), kemudian kekaguman itu menjadi lebih besar lagi ketika saya mengetahui betapa karakteristiknya yang khas seorang Surya lewat artikel-artikel lain yang saya baca di situs tempatnya bekerja, hiayatullah.com. Sumber lengkapnya bisa klik di sini.
Bahkan, saya berharap memiliki pasangan hidup pejuang seperti beliau, hmmm... ngarep banget ya?? hehehe
Oke, silakan baca baik-baik artikel di bawah ini, semoga menginspirasi kalian semua...
Di mata teman-temannya, ia adalah sosok lembut tapi kuat pada prinsip aqidah. Dialah, Surya, yang ditembak Zionis-Israel dalam rombongan Mavi Marmara
Hidayatullah.com--Saya agak kaget sepagi itu, Surya (lengkapnya Surya Fachrizal Ginting) sudah datang di kantor. Padahal, waktu itu masih subuh. "Baru datang dari Bogor, Mas," katanya menjawab pertanyaan saya. Dia menggeletak di lantai Masjid Cipinang sambil mengangkat salah satu kakinya di tembok. Mungkin untuk melemaskan otot-ototnya setelah melakukan perjalanan jauh.
Tulisan ini saya dapatkan dari Beranda (home) di account facebook saya, ini adalah tautan dari salah seorang teman (Al farisi). Untuk saudaraku di Indonesia,
Hidayatullah.com—Sudah menjadi rahasia umum dalam masalah waktu, masyarakat kita dikenal suka menggunakan sistem “jam karet”. Layaknya sebuah karet, ia akan bisa kita ulur sekehendak kita. Begitu pula halnya dengan jam karet, tidak ada prinsip tepat waktu di dalam penerapannya. Ia selalu molor, molor, dan molor. Sebagai contoh, ketika kita hendak mengadakan rapat ataupun kegiatan sejenisnya yang berkaitan dengan ketepatan waktu, maka setiap kali itu pula pemunduran jadwal dari waktu yang telah disepakati, senantiasa terjadi.
Akhirnya saya menemukan artikel di Republika online mengenai tokoh yang baru-baru ini menginspirasi saya. Dialah Rachel Corrie. yang sejak kecil telah memiliki jiwa sosial yang sangat luar biasa tinggi. Bahkan ia berpidato menyuarakan keprihatinannya di depan publik saat ia masih kecil, sekitar umur SD. Subhanallah, ia yang non muslim saja memiliki kepedulian yang luar biasa besar, bagaimana dengan kita yang sesama muslim melihat kejadian di Palestina sana? Terketukkah kita seperti Corrie saat ia rela mengorbankan nyawanya demi membela sebuah keluarga di Palestina yang rumahnya akan digusur buldozer negara Israel? 
