Akhirnya, Delete juga

Akhirnya, satu postingan saya tentang MFb sebelumnya saya HAPUS!!
Atas permintaan seseorang di komentar, saya ikuti saja. Padahal saya telah mengakui kesalahan dengan menulis sebuah postingan baru mengenai itu. Namun, daripada entar menimbulkan fitnha berkepanjangan, lebih baik SAYA DELETE SAJA!!!

Buat seseorang yang sudah memberi saya saran dengan sedikit membentak (menurut saya) saya ucapkan jazakallah khoir ya..
Mungkin saya balik ngasih saran buat dia, kebenaran itu musti dibalut dengan kebaikan, karena kebaikan terkadang lebih mudah diterima dari kebenaran itu sendiri.

MUST READ until Finish!!! >> Jawaban Tentang Pernyataan MFb Bukan Buatan Pakistan (Kupertahankan account MFbku!)

(Di atas tertulis tanggal 11 Juni, tapi aku menyelesaikan artikel ini setelah tanggal 13 Juni 2010)

Masih soal Millatfacebook yang ternyata (katanya) buatan USA juga. Boleh kan membahas yang ini lagi?
Mungkin ini bisa jadi bahan pertimbangan untuk yang kesekian kalinya.
Postingan ini juga merupakan jawaban untuk postinganku sebelumnya, mengenai "Benarkah MFb buatan Pemuda Muslim Pakistan?". Karena, jujur, aku jadi merasa bersalah sendiri. Aku merasa munafik telah melakukan ini itu. Aku mengatakan MFb seperti itu, padahal aku pun masih agak kurang rela meninggalkan Fb, astaghfirullah...

Nah, ini kisahnya, saat aku membuka account facebookku, tepatnya di Beranda/Home aku membaca status teman-temanku di sana, kemudian mataku menangkap sebuah status yang membuatku lagi-lagi berpikir ulang dan kemudian mengcopynya di blog ini. Siapa tahu kalian semua juga berminat membacanya.


Ada yg perlu diluruskan. Alamat Hosting dri MillatFB mrpakan hosting yg brda di USA. Dlihat dri IPnya mmng benar adanya demikian. Namun bkn brrti ini milik USA.Krn Hosting itu sifatnya brda d'suatu negara,enth dmnpun itu. Hosting yg canggih dan dpt d'akses k'internasional,kbnyakan dr USA. Bsa jdi MFB msih join di Hosting USA sblm mrka beli hosting sendiri di Pakistan.So jgn mnyimplkan dlu kalo MFB itu milik Amerika :D

Surya: “Saya Mungkin Belum Pantas Syahid”

Ini artikel yang ke sekian kalinya tentang mas Surya (boleh manggil 'mas' kan?). Artikel ini memuat pembicaraannya dengan salah satu jurnalis hidayatullah.com lainnya.
Pokoknya tak ada kata tidak kagum pada mas Surya, setiap hal tentang dia saya post di blog ini, apalagi judul artikel ini sungguh sedikit menarik mata saya untuk membacanya.
Sumbernya bisa klik di sini.
Semoga Bermanfaat!

Beberapa jam sampai di Yordania, Surya Fachrizal, satu dari 11 WNI yang ditembak Israel bisa wawancara dengan hidayatullah.com

Hidayatullah.com & Sahabat al-Aqsha—Setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit Rambam, Haifa, Israel, Ahad (6/6) pukul 11.30 waktu Yordania, seorang dari dua WNI yang cedera saat militer Israel menyerbu kapal Mavi Marmara, Surya Fachrizal akhirnya dideportasi ke Amman, Yordania.

Surya terkena timah panas tentara Israel ini, langsung dilarikan ke Royal Medical Services (King Hussein Medical Center), Amman.

Mengenal Sosok Sang “Surya” [part 2-habis]

Kali ini adalah bagian kedua dari artikel tentang profil Surya Fachrizal, yang tak mungkin mengurangi kekaguman saya terhadapnya. Justru makin menambah keingintahuan saya untuk mengenal lebih jauh sosok sederhananya. Subhanallah... buruan dibaca ya!! :)
Sumber : di sini. (jangan lupa dibuka di tab yang baru ya, biar blog ini tidak tertutup)

Di mata teman-temannya, dia adalah sosok lembut tapi kuat pada prinsip aqidah. Dialah, Surya, yang ditembak Zionis-Israel dalam rombongan Mavi Marmara

Berharap Rumah di Surga

Hidayatullah.com--Sebagai Muslim, Surya Fachrizal Ginting adalah pribadi yang taat. Kemanapun pergi di tasnya selalu terselip al-Qur’an kecil. Asisten redaktur pelaksana Majalah Suara Hidayatullah, Bambang Subagyo bercerita tentangnya.

Mengenal Sosok Sang “Surya” [part 1]

Entah dengan apa saya harus mengungkapkannya, saya memiliki kekaguman yang besar terhadap sosok yang satu ini. Surya Fachrizal Ginting, jurnalis Hidayatullah.com ini kisahnya pertama kali saya baca di Republika online (lewat beranda facebook), kemudian kekaguman itu menjadi lebih besar lagi ketika saya mengetahui betapa karakteristiknya yang khas seorang Surya lewat artikel-artikel lain yang saya baca di situs tempatnya bekerja, hiayatullah.com. Sumber lengkapnya bisa klik di sini.

Bahkan, saya berharap memiliki pasangan hidup pejuang seperti beliau, hmmm... ngarep banget ya?? hehehe

Oke, silakan baca baik-baik artikel di bawah ini, semoga menginspirasi kalian semua...

Di mata teman-temannya, ia adalah sosok lembut tapi kuat pada prinsip aqidah. Dialah, Surya, yang ditembak Zionis-Israel dalam rombongan Mavi Marmara

Hidayatullah.com--Saya agak kaget sepagi itu, Surya (lengkapnya Surya Fachrizal Ginting) sudah datang di kantor. Padahal, waktu itu masih subuh. "Baru datang dari Bogor, Mas," katanya menjawab pertanyaan saya. Dia menggeletak di lantai Masjid Cipinang sambil mengangkat salah satu kakinya di tembok. Mungkin untuk melemaskan otot-ototnya setelah melakukan perjalanan jauh.

Tiga Belas Penawar Racun Kemaksiatan

Tulisan ini saya dapatkan dari Beranda (home) di account facebook saya, ini adalah tautan dari salah seorang teman (Al farisi).
Sumbernya bisa dicek di sini

Berikut ini ada beberapa terapi mujarab untuk menawar racun kemaksiatan :

1. Anggaplah besar dosamu
Abdullah bin Mas'ud radhiallahu anhu berkata, ''Orang beriman melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia takut gunung tersebut menimpanya. Sementara orang yang fajir (suka berbuat dosa) dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.''

Mengapa Yahudi PINTAR ??? (Muhasabah untuk kita semua)

Artikel DR Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada tiga tahun di Israel karena menjalani housemanship di beberapa rumah sakit disana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar?"

Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California , terlintas dibenaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?

Surat dari Gaza untuk Umat Islam di Indonesia (WAJIB BACA)

Lagi-lagi lewat facebook (tepatnya di inbox dari Grup yang saya ikuti) saya menemukan artikel baru. Mungkin kurang pas dibilang artikel, ini adalah sepucuk surat dari seorang warga Gaza untuk kita, warga Indonesia.
Kalau ditanya isinya, saya akan menjawab 'Subhanallah... truly hit home!' Mengena sekali. Otak saya jadi seperti terinstal program baru.

Oke, sebaiknya kalian segera membacanya. Karena ini WAJIB DIBACA!!!!

Untuk saudaraku di Indonesia,

Jam Karet ala Indonesia

Siapa yang tak kenal jam karet? Hampir semua orang memakainya, walau tak sedikit juga yang 'ogah'. Oke, langsung saja ya. Berikut ini ada artikel yang sebenarnya pertama kali saya dapatkan di inbox facebook saya. Tapi kemudian saya kutipkan dari sumbernya langsung saja. Hidayatullah.com.

Bersegeralah, Jangan Menunda!

Jangan sekali-kali mengulur-ulur waktu, karena ia merupakan tentara iblis yang paling besar

Hidayatullah.com—Sudah menjadi rahasia umum dalam masalah waktu, masyarakat kita dikenal suka menggunakan sistem “jam karet”. Layaknya sebuah karet, ia akan bisa kita ulur sekehendak kita. Begitu pula halnya dengan jam karet, tidak ada prinsip tepat waktu di dalam penerapannya. Ia selalu molor, molor, dan molor. Sebagai contoh, ketika kita hendak mengadakan rapat ataupun kegiatan sejenisnya yang berkaitan dengan ketepatan waktu, maka setiap kali itu pula pemunduran jadwal dari waktu yang telah disepakati, senantiasa terjadi.

Rachel Corrie, Siapakah Dia?

Akhirnya saya menemukan artikel di Republika online mengenai tokoh yang baru-baru ini menginspirasi saya. Dialah Rachel Corrie. yang sejak kecil telah memiliki jiwa sosial yang sangat luar biasa tinggi. Bahkan ia berpidato menyuarakan keprihatinannya di depan publik saat ia masih kecil, sekitar umur SD. Subhanallah, ia yang non muslim saja memiliki kepedulian yang luar biasa besar, bagaimana dengan kita yang sesama muslim melihat kejadian di Palestina sana? Terketukkah kita seperti Corrie saat ia rela mengorbankan nyawanya demi membela sebuah keluarga di Palestina yang rumahnya akan digusur buldozer negara Israel?
READ THIS!!!

Sedih dan Bahagianya Ferry Nur Menyaksikan Palestina

Kali ini saya mengutip artikel (lagi) dari Republika online tentang Ustadz Ferry Nur, ketua KISPA. Beliau pernah berkunjung ke Gaza. Dan berikut adalah kesan mengenai beliau saat menyaksikan Palestina. sedih dan Bahagia.
Dan alasan saya mengambil artikel ini tetap sama, inspiratif, dan insya Allah artikel ini informatif buat semuanya.
Selamat Membaca!

Sedih dan Bahagianya Ferry Nur Menyaksikan Palestina
Ustadz Ferry Nur

Syahid, Cita-cita Tertinggi Surya Fachrizal

Untuk kedua kalinya saya mengutip tentang relawan Indonesia yang ikut dalam kapal mavi marmara. Dan saya lagi-lagi mendapatkan cuplikan profil mereka di Republika online.
Mengapa saya begitu tertarik mengambil artikel itu dan ikut mem-postnya di blog saya?
Alasannya cuma satu, mereka menginspirasi saya. Bagaimana tidak? Seorang relawan pasti memiliki nilai plus dibandingkan orang lain. Hal inilah yang membuat saya juga ingiiiin sekali menjadi bagian dari mereka. Namun, masih banyak yang perlu saya persiapkan, di antaranya adalah kesiapan memahami cara berpikir seorang relawan.
Check this out!


Syahid, Cita-cita Tertinggi Surya Fachrizal
Surya Fachrizal

Santi: Gaza Hanya Butuh Allah

31 Mei 2010, terjadi peristiwa yang tak mungkin lekang di ingatan kami umat muslim. Bagaimana tidak, pasukan AL negara Israel dengan -pede-nya menyerang kapal yang membawa bantuan kemanusiaan untuk warga di jalur Gaza.

Salah satu kapal yang diserang adalah kapal Mavi Marmara. Di kapal tersebut terdapat 12 orang relawan WNI. salah satunya adalah mbak Santi. Berikut ini adalah artikel yang menceritakan tentang beliau. Sungguh, pribadi beliau membuat saya kagum dan salut.
Must Read!


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebagai aktivis, sosok Santi Soekamto merupakan pribadi yang cerdas, seimbang antara pemikiran dan perbuatan, memiliki rencana-rencana dan segudang cita-cita. Namun, satu hal yang teristimewa dari sosok Santi adalah kepribadiannya yang cenderung kalem dan enggan bermain wacana, sebuah bentuk keistimewaan yang jauh dari karakter aktivis.

Yahudi Bukan Israel??

Untuk ke sekian kalinya saya mendapat sebuah artikel baru dari jejaring sosial facebook. kali ini dalam bentuk tag foto oleh salah satu teman saya, Sakir Akhi.
Sengaja saya kutipkan keterangannya saja.
Untuk mengetahui lebih jauh sumbernya bisa klik di sini.
Semoga bermanfaat.


Sungguh sangat memprihatinkan, banyak di antara kaum muslimin
... sering tidak sadar dan lepas kontrol ketika berbicara. Tidak hanya terjadi pada orang awam, bisa kita katakan juga terjadi pada sebagian besar pelajar atau bahkan mereka yang merasa memiliki banyak tsaqafah islamiyah.