Futur??

Menunggu masuknya kuliah. Karena aku tengah berada di masa-masa transisi dari seorang siswa SMA menuju bangku kuliah. Libur panjang, pasti. Jika ditanya asik nggak? aku akan jawab, lumayan, namanya juga liburan. Nganggur.com.
Tapi, justru itulah yang membuatku gundah bin jengah. Aku layaknya seorang yang FUTUR. Tau apa itu Futur? Yaphz.. lemah  iman.

Oke, aku akui, awal-awal aku sempat melakukan aktivitas yang menurutku penting, aku melakukan hal-hal yang menurutku bermanfaat. Namun, seiring bergulirnya waktu (ceilah) aku berubah. Ada suatu kehambaran yang kurasakan akhir-akhir ini. Aku seperti mental dari aura ruhiyah. Entahlah, sulit mendefinisikannya. Bahkan mengikuti mentoring seperti tak berbekas di jiwaku. Ya Allah.. kenapa ini??

Aku menyesal, tapi aku mengulanginya lagi. Menyesal kemudian mengulanginya lagi. Begitu seterusnya. Terkadang aku tersadar. Terkadang pula aku membiarkan diriku larut dalam dosa dan maksiyat pun merajalela. Astaghfirullah.. bahkan aku pun seperti malu mengucapkan kata ini, aku seperti tak pantas berulangkali beristighfar namun terus dan tiada henti melakukan kesalahan. Aku seakan ingin (jika aku boleh) mengutuk diriku sendiri. Manusia macam apa aku ini? Hah??

Aku ingin lari dari semua ini. Aku ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Akankah aku bisa? Akankah aku mampu? 

Tapi bisikan jiwaku yang lain mengatakan padaku, jangan, jangan berhenti begitu saja kawan! Jangan menyerah dan bangkitlah!

Bismillah.. insya Allah aku bisa. Setidaknya aku telah mencuri poin kesadaran akan kesalahanku. Semoga ini berdampak baik bagiku ke depannya.

Jika kalian ingin berkomentar mengenai postingan ini, kupersilakan. Monggo... dengan senang hati akan kuterima segala bentuk komentar dari kalian, baik itu kritikan, saran, maupun cercaan. Bisa jadi aku salah mengatakan semua ini di blog. Bisa jadi kalian akan mengatakan tak seharusnya kau utarakan aibmu di sini. Tapi, ini semua kuserahkan padamu kawan, komentarilah aku.

NB : Aku sengaja tidak membuat Read More bagi postingan ini, agar kalian tak perlu susah-susah membuka halaman baru lagi untuk membacanya secara full, kecuali kalian ingin mengomentarinya.

4 comments:

Dinar said...

membaca buku dan menulis menurut buku yang aku baca itu merupakan lebih baik daripada hanya termenung dan tidak melakukan kegiatan dek, begitu ^^

Ananda Sivi said...

awal-awal itulah salah satu hal yang aku lakukan mbak.. namun lama-lama kok hampa fitu ya? mati rasa gitu kayaknya..
yasudahlah.. bismillah, insya Allah bisa mbak. saling mengingatkan aja ya mbak..

yuliani indri lestari said...

terkadang langkah seakan berhenti
semangat serasa kian mati

tapi,
bila harapan itu masih ada
maka semuanya akan bisa teratasi
semuanya akan bisa bangkit kmbali

jadi,
jangan pernah matikan harapan

harapan utk bisa mnjadi lbh baik lagi

bismillah..
innallaha ma'ana

Ananda Sivi said...

jazakillah ya mbak indri.. :)

Post a Comment

nice person = nice comment